Lawan Covid-19, PJT I Sterilisasi Lokasi Wisata

Proses penyemprotan di Kantor Pusat PJT I. (Istimewa)
Proses penyemprotan di Kantor Pusat PJT I. (Istimewa)

MALANGVOICE – Merabaknya wabah Corona Virus Disease 2019 (covid-19) di Indonesia, Perum Jasa Tirta (PJT) I lakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan di kantor pusat, dan diseluruh kantor divisi dan sub divisi, serta lokasi wisata.

“Penyemprotan ini dlakukan sebagai langkah preventif penyebaran Covid-19,” ungkap Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, dalam rilis yang diterima MVoice, Minggu (22/3).

Lokasi wisata di bendungan atau waduk Selorejo dan Sutami Karangkates, waduk Wonorejo yang berada di Tulungagung, waduk Bening di Kabupaten Madiun, dan beberapa lokasi wisata lain di lima wilayah sungai, yakni yakni sungai Brantas (Jawa Timur), Bengawan Solo (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Serayu Bogowonto dan Jratun Seluna (Jawa Tengah), serta Toba Asahan (Sumatera Utara).

“Penyemprotan disinfektan di lokasi wisata menjadi salah satu prioritas kami, karena penyebaran virus ini cukup cepat. Maka, kami lebih mengutamakan langkah antisipasi untuk mencegah. Lokasi wisata merupakan tempat berkumpulnya orang, jadi sterilisasi menggunakan disinfektan akan kami lakukan,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Raymond, dirinya berpesan agar masyarakat mengikuti imbauan dari pemerintah untuk menghidari kerumunan massa dan melakukan jaga jarak atau social distancing, atau lebih banyak tinggal di rumah dalam masa darurat Covid-19 ini.

“Tunda dulu jika ingin berlibur atau berwisata. Ini penting, untuk menekan dan mengurangi potensi penyebaran virus corona. Lebih baik untuk siswa belajar di rumah dan orang tua yang tidak berkepentingan mendesak agar tidak berpergian dulu,” terangnya.

Selain penyemprotan disinfektan, tambah Raymond, PJT I melalui labroratorium yang dimiliki juga mulai memproduksi hand sanitizer. Namun, sementara ini produk masih dimanfaatkan bagi karyawan atau untuk internal perusahaan.

“Hand sanitizer ini dibuat petugas lab kami dengan menggunakan ethyl alkohol 96. Tapi, produksi kami masih terbatas dalam jumlah ratusan liter saja, bahan bakunya sulit untuk didapatkan. Jika pemerintah bisa menyiapkan bahan bakunya, petugas lab kami siap membantu untuk memproduksi lebih banyak agar dapat dibagikan untuk masyarakat,” pungkasnya. (Der/Aka)