Lapas Wanita Sukun Dirikan Pondok An-Nisa

Warga binaan pemasyarakatan Lapas Wanita Sukun. (deny)

MALANGVOICE – Lapas Wanita II A Sukun, Kota Malang, hari ini mendirikan dan meresmikan pondok pesantren yang diberi nama An-Nisa.

Seluruh warga binaan pemasyarakatan yang beragama Islam diwajibkan mengikuti kegiatan pondok. Bertempat di Aula Lapas, seluruh warga binaan diberi pengarahan dan latihan shalat serta wudhu sebagai dasar pembelajaran.

Kalapas, Ngatirah, mengatakan, tujuan pendirian pondok An-Nisa adalah memberi bekal agama pada warga binaan agar bisa dipakai setelah bebas dari masa penjara.

“Kami ingin warga binaan ada perubahan dalam bidang keagamaan. Jadi di sini tidak hanya menjalani masa tahanan saja,” katanya pada wartawan, beberapa menit lalu.

Selain itu, nantinya akan diadakan kelas di pondok yang lebih mengintensifkan pembelajaran agama, mulai membaca Al Quran dan tajwid, salat serta membaca kitab kuning.

“Harapannya, keluar dari sini bisa bawa bekal ilmu itu. Mereka juga akan dapat sertifikat pondok dari Lapas setelah bebas,” lanjut Ngatirah.

Sementara itu PT Terminal Petikemas Surabaya (PTS), turut hadir dan memberikan CSR di Lapas. Direktur PTS, Dothy, menyatakan, program sosial itu rutin dilakukan bertahap di Jatim, dan Lapas Wanita Sukun, dipilih karena ingin mengubah pribadi warga binaan.

“Kami beri dukungan pemberian perlengkapan salat dan fasilitas di pondok,” jelasnya.