Lapas Lowokwaru Siaga 1 Leptospirosis

Lapas Kelas 1 Lowokwaru. (deny)

MALANGVOICE – Berstatus siaga 1, Lapas Kelas 1 Lowokwaru, Kota Malang terus berupaya agar wabah Leptospirosis tidak meluas dan memakan korban lagu. Pihak Lapas menduga 240 narapidana yang terkena penyakit itu karena meminum air mentah.

Kalapas Lowokwaru, Krismono, mengatakan, air sumur di beberapa titik sudah diambil dan diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan di Semarang, namun belum keluar hasilnya.

Hasil itu nanti jadi patokan di mana bakteri leptospira yang menyerang Warga Binaan Lapas (WBL) menyebar. “Dugaan kami di dekat masjid dan sel blok tahanan. Lagian, para napi sering minum air mentah atau terminum,” katanya.

Karena itu, saat ini pihak Lapas gencar memberi arahan agar tidak meminun air mentah. Sementara Dokter Lapas, Adib Solahudin, mengatakan, penyakit Leptospirosis bisa sangat berbahaya, namun bisa sembuh sendiri tergantung kondisi penderita.

“Biasanya penderita sebelumnya sedang tidak fit atau sakit. Dan gejalanya hampir sama dengan demam berdarah, sehingga harus diambil sampel darah di laboratorium,” kata Adib.

Leptospirosis diakibatkan bakteri leptospira. Penyakit itu sering ditularkan hewan melalui air seni di dalam air. Dalam kondisi paling parah, Leptospirosis bisa mengganggu pencernaan, gangguan ginjal hingga menyebabkan kematian.

Dalam kasus di Lapas Lowokwaru, bakteri Leptospira ditularkan lewat tikus. Hal itu terbukti usai beberapa tikus yang tertangkap dinyatakan positif, usai ginjalnya diambil dan diperiksa ke laboratorium.