Kota Malang Hanya Kebagian 64 Persen Gerhana Matahari Cincin

Ulul Al-Bab Astronomi Club UIN Malang mengamati proses gerhana matahari cincin, Kamis (26/12). (Aziz Ramadani MVoice)
Ulul Al-Bab Astronomi Club UIN Malang mengamati proses gerhana matahari cincin, Kamis (26/12). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Gerhana Matahari Cincin menjadi perhatian di Kota Malang, Kamis (26/12). Meskipun hanya kebagian separuh saja, masyarakat tetap antusias menikmati fenomena alam tersebut.

Salahsatunya seperti yang dilakukan Ulul Al-Bab Astronomi Club Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Bermodalkan teropong bintang celestron, mereka mengamati proses gerhana cicin setiap menitnya.

“Khusus di Dinoyo ini (UIN Malang), terjadi pada 11.03 WIB, puncaknya sekitar 12.54 WIB tapi tidak full. Sekitar 64 persen perhitungannya,” kata Pembina Ulul Al-Bab Astronomi Club UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Rusli kepada awak media.

Ia melanjutkan, fenomena alam ini dipastikan terjadi setiap tahunnya. Namun tidak semua wilayah dapat menyaksikan secara sepenuhnya atau full.

“Setiap tahun ada gerhana matahari. Posisinya beda-beda, kebetulan Indonesia dapat,” ujarnya.

Posisi yang dimaksud, lanjut Rusli, adalah posisi dari yang melihat dengan posisi matahari dan bulan sangatlah jauh. Meskipun demikian, pihaknya tetap bersyukur dapat mengamati fenomena gerhana matahari.

“Kan jarang bisa kita saksikan. Kegiatan ini juga sebagai wujud syukur kami kepada Allah SWT,” sambung dosen Fisika ini.

Selain kegiatan pengamatan melalui teropong bintang dan kacamata filter. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang juga menggelar salat gerhana matahari di Masjid At Tarbiyah yang lokasinya berdekatan dengan kegiatan pengamatan. (Der/ulm)