Komunitas Kandang Mooong; Kandang Sapi Pun Jadi Berarti

Acara Bersama Senja di Kandang yang digagas Komunitas Kandang Mooong

MALANGVOICE – Komunitas Kandang Mooong yang diinisiasi para aktivis lintas golongan, berhasil menyulap tempat yang awalnya kandang sapi, menjadi lokasi yang bermanfaat bagi warga sekitar.

Moong

Kini bekas kandang di Jalan Untung Sudiro, Kecamatan Cemoro Kandang, menjadi lahan edukasi dan wisata untuk transit para backpacker yang hendak ke Gunung Semeru.

Salah satu pendiri Kandang Mooong, Nova Dwi Patria, mengatakan, komunitas ini didirikan 10 orang yang memiliki latar belakang berbeda namun memiliki kecintaan yang sama terhadap musik dan panjat gunung. Dari situ, ada ide untuk membentuk sebuah perkumpulan yang fokus kepada edukasi, seni dan sosial.

Moong3

Moong4

“Kami juga fokus menghidupkan budaya, sekitar seperti tari ropeng, lukis dan lainnya,” kata Nova kepada MVoice, di sela acara Bersama Senja di Kandang, beberapa menit lalu.

Wujud kepedulian terhadap pendidikan ditunjukkan dengan aktif mendidik 40 anak sekitar belajar bahasa inggris, mandarin hingga ketrampilan lainnya.

Khusus hal ini, komunitas menggandeng mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan kampus lainnya.

“Siswa 40 setiap minggu belajar secara free tanpa ditarik biaya,” ungkapnya.

Dijelaskan pula, jika operasional komunitas ini dilakukan secara mandiri tanpa ada bantuan dana dari pemerintah. Khusus mengenai pembiayaan, salah satu pendiri lainnya, Baby Rivona, menegaskan, pihaknya akan membudidayakan lokasi sebagai penginapan, meeting, camping dan juga lokasi transit bagi para backpacker.

“Bagaimana miniatur desa ini, dapat menjadi destinasi wisata dilengkapi dengan edukasi, musik, serta upaya menghidupkan kembali budaya lokal,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Komunitas Kandang Moong, juga care terhadap lingkungan yang ditunjukkan dengan aktif membantu merawat lingkungan sekitar yang masih terdapat hutan.

“Kami juga akan programkan training baik di bidang kesehatan, dan leadership, dan Hak Asasi Manusia,” tuturnya.

Ia berharap apa yang dilakukan komunitas ini bisa menjadi percontohan di kota atau kabupaten lainnya di Indonesia.