Komplotan Maling Sempat Bekelahi dengan Sopir dan Dikejar Tentara

Maling Kunci Pembantu di Kamar Mandi

Maling Kunci Pembantu di Kamar Mandi
Maling Kunci Pembantu di Kamar Mandi

MALANGVOICE – Aksi komplotan maling yang menyatroni rumah milik korban, Tantari Sugiman seorang dokter di RS Saiful Anwar di Jalan Songgoriti, Lowokwaru, Kota Malang, Senin (29/1) siang tadi meninggalkan jejak.

Sepeda motor diduga milik pelaku terekam CCTV di sekitar perumahan warga. Hal itu disampaikan saksi sekaligus sopir pribadi korban, Sugeng Hariadi.

Dijelaskan Sugeng Hariadi, pada pukul 9.30 WIB, ia datang setelah mengantar majikannya bekerja mendengar teriakan pembantu, Novi Krisda Aristanti (21). Saat itu ia juga melihat dua orang di luar rumah dan di sekitar pagar.

“Saya pas kebetulan datang. Tapi lihat pagar sudah mbuka. Terus ada suara Novi teriak maling dari dalam, baru setelah itu saya turun dari mobil,” kata Hari, sapaan akrabnya.

Setelah turun dari mobil, Hari berusaha menangkap salah satu pelaku. Namun, pelaku tersebut berontak dan berupaya kabur. “Saya sempat berkelahi sama satu orang di luar. Tapi satu pelaku lain kabur duluan naik sepeda motor yang jaraknya 50 meter dari rumah,” ujarnya lagi.

Saat satu orang kabur, pelaku yang berkelahi dengan Hari mendadak dijemput seseorang lain meggunakan sepeda motor. Sontak Hari berusaha mencegah kedua pelaku itu kabur. Ia sempat melempar batu tapi meleset.

“Saya pegangi itu pelaku dari belakang, tapi lepas. Mereka ngebut sampai mau nabrak anggota TNI dari arah berlawanan,” lanjutnya.

Melihat ada keributan, seorang anggota TNI tersebut kemudian berbalik arah dan mengejar kedua pelaku. Sampai mendapat kabar bahwa keduanya meninggalkan sepeda motor di sekitaran rel kereta api di Jalan WR Supratman, dekat RS Lavalette.

“Tapi pelakunya kabur. Informasinya sepedanya saja yang diamankan. Beruntung juga ada CCTV yang merekam aksi itu, kelihatan semua,” tutupnya.

Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Korban sudah melapor ke Polres Malang Kota.

Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Ipda Made Marhaeni, mengatakan, peristiwa itu masih diselidiki. Para saksi sudah diperiksa dan polisi masih mengumpulkan bukti.

“Betul korban sudah laporan. Korban kehilangan uang sekitar Rp 7 juta dan beberapa perhiasan,” tegasnya.

Sebelumnya, dua pelaku masuk ke dalam rumah dengan modus membetulkan meteran listrik yang mengaku sebagai petugas PLN. Setelah itu, satu pelaku lain masuk dan menggasak barang berharga di dalam kamar.

Sang pembantu, Novi Krisda Aristanti, yang mencurigai aksi komplotan tersebut langsung menguncinya ke dalam kamar mandi beberapa saat sebelum bisa dibuka.(Der/Aka)