Kolaborasi, Seniman Batu-Surabaya Pamer Karya di Mbatuaji

Pengunjung saat melihat lukisan di Gedung Kesenian Mbatuaji (fathul)

MALANGVOICE – Geliat berkesenian di Kota Batu semakin berkembang. Beberapa hari ini, seniman asal Kota Batu bersama seniman Surabaya menggelar pameran lukisan bersama di Gedung Kesenian Mbatuaji.

Tajuk yang diusung adalah EKSISTENsialis ini memuat 116 karya terbaik dari 69 perupa, yang sebagian besar dari mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya. Tema yang diangkat pun beragam sehingga pengunjung dapat menikmati keanekaragaman karya.

Menurut Ketua Pelaksana, Aris Dwi Pambudi ‘PP’, arti EKSISTENsialis memiliki arti panjang sebagai proses berkesenian mereka. Menurutnya, EKS berarti keluar, Sintesi berarti berdiri. Sehingga eksistensi berarti berdiri sebagai diri sendiri.

“Sial dalam tema itu bersanding melekat menjadi sebuah ungkapan ‘kami mungkin sial, dalam tolok ukur kemaparanan seorang perupa’. Tapi kami yakin mengubah ‘sial’ sebagai ‘sila’ yang berarti etika dasar dalam berkehidupan dan berkesenian,” jelas Arif.

Ternyata, ide dasar dari pameran yang dinamakan tim Innervision #3 itu dimulai dari kekesalan seniman mahasiswa STKW yang karya-karya lukisan realis dan figuratif tidak mendapat tempat yang layak di mata dosen.

Kata Arif, latar belakang dosen yang penggiat seni lukis beraliran ekspresionis dan abstrak, membuat penilaian ke hasil karya mahasiswa subyektif. Karena itu mereka keluar kampus dan melakukan pameran secara berkala untuk menunjukkan bahwa lukisan mereka dihargai di dunia luas.

“Pertama kali Innervision menggelar pameran di STSI Bandung, atau sekarang ISBI tahun 2013. Kemudian pameran kedua di Perpustakaan Bung Karno Blitar tahun 2015, dan sekarang di Mbatuaji,” tambah Arif.