Kiai Muchicth Lurus dan Istiqomah…

KH Marzuki Mustamar saat di Pondok Pesantren Al-Hikam.

MALANGVOICE – Tokoh ulama NU, KH Muchith Muzadi, wafat di usia 93 tahun sekitar pukul 04.55 WIB, Minggu (6/9) pagi tadi. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum dirawat di Rumah Sakit Persada Hospital, Kota Malang, selama satu minggu.

Kakak kandung KH Hasyim Muzadi itu selema ini dinilai sebagai tokoh NU yang lurus dan istiqomah, serta konsisten memperjuangkan ajaran Islam.

“Beliau ingin warga nadhliyin seperti dirinya, lurus dan istiqomah,” kata Ketua PCNU Kota Malang, KH marzuki Mustamar, beberapa menit lalu.

Sebagai murid langsung dari KH Hasyim Asy’ari yang merasakan tiga zaman di NU, mulai awal berdiri hingga sekarang, lanjut dia, komitmen almarhum tidak pernah geser.

Bahkan, selama ini alrmarhum telaten mencatat segala hal yang berkaitan dengan NU.

“Karya-karya beliau tentang NU sangat banyak, itu peninggalan sangat berharga bagi warga nadhliyin,” ungkapnya.

Almarhum, jelas dia, memiliki wawasan sama halnya dengan ajaran KH Hasyim Asy’ari, meliputi Islam sepenuhnya, NKRI sepenuhnya dan kemanusian sepenuhnya.

“Islam sulit tanpa dilindungi negara, Islam sulit melakukan dakwah tanpa mengedepankan kepentingan negara dan kemanusiaan,” paparnya, sembari mengenang pesan almarhum.

Ditambahkan, kecintaan almarhum terhadap NU sangat tinggi. Almarhum merupakan salah satu penggagas NU kembali ke Khittah pada Muktamar NU di Sitobondo.

“Kami kehilangan tokoh yang patut ditauladani, banyak pesan beliau terhadap NU dan negara,” pungkasnya.