Kepala Disparta Terpukau Kepiawaian Kajari Batu Memainkan Lakon Pewayangan

MALANGVOICE – Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq dibuat terpukau saat melihat langsung Kajari Batu, Supriyanto memainkan lakon pewayangan. Menurutnya, Supriyanto begitu piawai memainkan wayang.

“Seorang figur yang sangat luar biasa. Beliau telah menunjukkan kreativitas di bidang pewayangan. Beliau menginginkan media pewayangan ini untuk media sosialisasi jaksa peduli masyarakat dalam hal ini kebudayaan dan pariwisata,” ucap Arief, Rabu (12/1).

Ia menambahkan, pendekatan budaya sangat lebih muda diterima untuk menyampaikan sosialisasi kesadaran hukum. Sejalan dengan itu, Arief memberikan dukungan penuh dan apresiasi atas bentuk konkrit Kajari Batu yang ikut melestarikan seni tradisi pewayangan.

“Melalui pengembangan kebudayaan ini digunakan untuk menyadarkan masyarakat di bidang hukum. Kami punya keyakinan ada korelasi antara bidang hukum dan kebudayaan sebagai saluran sosialisi norma-norma dalam kehidupan masyarakat,” jelas dia.

Supriyanto bukan saja berkompeten di bidang hukum. Di luar profesinya sebagai aparat penegak hukum, pria asal Sragen ini juga piawai mementaskan lakon pewayangan. Ia begitu lancar melantunkan sastra pedalangan dengan memainkan lakon Mahkutoromo diiringi alunan liris gamelan.

Supriyanto membawakan lakon itu di Sanggar Seni Kridha Manggala Laras milik Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Batu, Eko Saputro. Bagi, mantan Kajari Gorontalo itu, Eko Supriyanto merupakan mentor. Terlebih latar belakangnya seorang akademisi seni pedalangan.

Memainkan lakon pewayangan seperti menggugah ingatan masa kecilnya. Karena saat masih duduk di bangku kelas 1 SMP, Supriyanto getol mempelajari seni wayang. “Dulu saya belajarnya di sanggar seperti ini juga. Yang mengajari sesepuh di kampung saya di Sragen. Bukan akademisi seperti Pak Eko ini, tapi mengetahui seluk beluk pewayangan,” kata Supriyanto.

Ada nilai-nilai moral yang terkandung dalam seni pewayangan. Sehingga pada era Wali Songo, medium ini digunakan untuk menyebarkan pencerahan kepada masyarakat melalu media wayang. Sebagai jaksa, dirinya pun terinspirasi mengikuti jejak Wali Songo.

“Saya ingin memberikan pencerahan, khususnya di bidang hukum. Sehingga bisa menjadi media jaksa dalam menyampaikan pesan, memberikan pencerahan hukum kepada masyarakat melalui media wayang,” papar dia.

Meski usianya tak lagi muda, Supriyanto terus mengasah kemampuannya memainkan lakon pewayangan. Semangat itu ingin ditularkannya kepada generasi muda agar tetap melestarikan seni tradisi, khususnya pewayangan. Selaras dengan program Dinas Pariwisata Kota Batu yang ingin meneguhkan kota wisata dan budaya.

“Muaranya agar membangkitkan gairah budaya di Kota Batu,” imbuh dia.(der)