Kemenristek Dikti Tutup 243 Perguruan Tinggi

Menristekdikti, Mohamad Nasir bersama Rektor UB, Nuhfil. (Lisdya)

MALANGVOICE – Selama kurun waktu lima tahun terakhir, Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah menutup sekitar 243 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia.

Menristekdikti, Mohamad Nasir mengaku, penutupan ratusan PT tersebut sudah dilakukan sejak ia menjabat sebagai menteri. “Sudah lama, sejak saya jadi menteri sudah 243 PT yang ditutup,” katanya usai mengisi kuliah umum di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu (27/3).

Penutupan tersebut, dijelaskan Nasir, dikarenakan ratusan PT tidak memiliki izin yang jelas serta bermasalah dengan akademiknya khususnya terkait jual beli ijazah.

“Kebanyakan mereka itu ada kampus tapi nggak ada mahasiswa. Kan bahaya itu. Itu biasanya mereka melakukan jual beli ijazah,” paparnya.

Dengan demikian, Nasir menyampaikan kepada seluruh PT untuk terus mengembangkan akademik dan meningkatkan kualitas serta kejelasan status perguruannya.

“Harus. Pasti itu, semua PT wajib mengembangkan. Kalau tidak bisa akan kami bantu,” tegasnya.

PT yang terlibat konflik, lanjutnya, harus segera menyelesaikan secara internal maupun melalui jalur hukum.

“Urus dulu, kalau sudah selesai. Nanti kami berikan SK kepada mereka,” pungkasnya.(Der/Aka)