Kemenpar Ajak Homestay Bersaing dengan Hotel

Suasana pelatihan peningkatan kapasitas usaha masyarakat destinasi pariwisata di Hotel Filadelfia, Kota Batu, Kamis (9/11). (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Keberadaan homestay jadi perhatian khusus Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Terutama terkait realisasi target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisata nusantara (wisnus) pada tahun 2019.

Untuk itu, Kemenpar mengadakan pembinaan dan pelatihan dengan tajuk peningkatan kapasitas usaha masyarakat destinasi pariwisata. Kali ini sasarannya para pelaku usaha homestay di Kota Batu. Pembinaan bertempat di Hotel Filadelfia, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, mulai 9-10 November.

Kabid Pengembangan Potensi Masyarakat, Kemenpar, Ambar Rukmi mengatakan, ada perubahan paradigma wisatawan, khususnya wisman yang semula senang tinggal di hotel ke homestay. Alasannya tentu karena lebih murah dan mudah diakses.

”Menjadi daya tarik juga, wisman ingin melihat langsung sosial masyarakat dan sosial kebudayaan. Mereka senang membaur dengan masyarakat tradisional dan kearifan lokalnya,” kata Ambar.

Homestay pada intinya, lanjut Ambar, adalah tempat tinggal warga, terlebih warga yang berada di destinasi desa wisata. Mereka kemudian menyewakan kamarnya maksimal lima kamar. Khusus untuk wilayah Kota Batu dipilih karena masuk dalam destinasi pengembangan prioritas (DPP), sebagai salah satu penyangga wisata Bromo Tengger Semeru (BTS). DPP nasional total ada 10 DPP.

”Pelatihan ini nanti fokus pada pengelolaan homestay yang lebih baik dan tentunya standar hotel. Misalnya dalam penyajian makanan, mengemas produk dan potensi lokal,” sambung dia.(Der/Yei)