Kemarau Panjang, Sumber Air Gemulo Tetap Mengalir Deras

Warga mandi bersama di aliran sumber air Gemulo. (fathul)

MALANGVOICE – Sumber Air Gemulo, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, tidak terpengaruh kemarau panjang tahun ini. Airnya tetap mengalir deras di sepanjang sungai.

Warga sekitar memanfaatkan aliran air dari Sumber Gemulo untuk kehidupan sehari-hari, mulai mandi, mencuci, hingga memasak. Bahkan, beberapa hotel dan usaha rumahan memanfaatkan air ini juga.

Hal itu terlihat dari beberapa pipa besar yang ada di pinggir sungai terbentang dari sumber air Gemulo. Pipa-pipa ini saling silang, sebagian menuju Desa Songgokerto, sebagian tertanam dalam tanah.

Di pusat sumber mata air, telah dibangun satu altar layaknya tempat pemujaan. Ada tiga patung bersila, satu kolam kecil depan patung, tempat bunga setaman, plus tempat dupa dengan beberapa batangnya berserak terbakar.

Seorang warga, Dimanto, saat ditemui MVoice, ia sedang mengganti dupa lama dengan yang baru. Katanya ia rutin melakukan itu. “Ya nyalain aja mas, gak ada niat apa-apa. Kalau mau nyalain ya nyalain aja,” ungkapnya.

Warga yang memanfaatkan sumber air Gemulo, kata Diman, dari tiga desa, yaitu Bulukerto, Sidomulyo, dan Bumiaji. Hingga saat ini warga tidak merasa kekurangan air meskipun kemarau panjang masih berlangsung.
sumber air Gemulo

Meski demikian, sudah ada beberapa imbauan dari perangkat desa agar warganya menghemat penggunaan air. Apalagi di beberapa daerah lain sudah banyak yang mulai kekeringan sehingga air disuplai dari tangki.

“Kami bersama warga ikut bersama-sama menjaga kelestarian sumber. Pepohonan juga dilarang ditebang. Kemarin ada festival oleh warga juga dalam rangka mengingatkan supaya tetap melestarikan sumber mata air,” imbuh Dimanto.

Disinggung soal ritual khusus untuk menjaga mata air tetap lancar dengan sesaji atau semacamnya, Diman merasa bukan wilayahnya, karena ada juru kunci tersendiri. Ia sendiri bersama warga memang rutin menyalakan dupa di sana karena bebas.

“Kalau saya begini tidak ada ritual khusus, ya sekali-kali datang saja. Pokoknya kalau pohonnya masih ada, air juga akan terus ada,” tandasnya.