MALANGVOICE – Datang memenuhi undangan Komisi A dan Komisi B DPRD Kota Batu, Malang Corruption Watch (MCW) malah dicuekin. Menunggu hingga dua jam di ruang lobi, hanya satu orang saja yang muncul, dan akhirnya diacuhkan.
Saking kecewanya, seluruh anggota MCW yang datang kemudian merobek undangan resmi dari DPRD hingga menjadi serpihan. Mereka pulang dengan tangan kosong tanpa bisa menyampaikan aspirasinya. Kejadian itu sama dengan yang dialami Sekolah Perempuan Desa yang sejak pagi menunggu Komisi C.
“Ini preseden buruk bagi anggota Dewan. Kami sangat kecewa, padahal ini undangan resmi,” papar Kepala Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan MCW, Akmal Adi Cahya, kepada media.
Menurutnya, kejadian seperti itu pernah terjadi di tahun sebelumnya. Waktu itu ratusan warga yang menangani kasus sumber air Gemulo menghadiri undangan Dewan, tapi tak ditemui seorangpun.
“Kami akan melaporkan kinerja Dewan dan mempertanyakan tupoksi mereka. Tapi kalau begini, kita tidak bisa. Mending pulang saja,” ujar Akmal.
Saat hendak pulang dari Dewan itu, satu anggota DPRD dari Fraksi PKB, Sudiono, datang menemui anggota MCW. Ia masih menelpon beberapa anggota Dewan lainnya. Namun sudah kadung kecewa, MCW tetap pulang.