Kasentra, Teknologi Kacamata Sensor Pengenal Uang untuk Tuna Netra

Kacamata Sensor ini mudah dioperasikan. (Anja a)
Kacamata Sensor ini mudah dioperasikan. (Anja a)

MALANGVOICE – Penyandang tuna netra kerap kali jadi korban penipuan uang palsu. Namun, hal itu bukan lagi masalah karena kini ada teknologi sensor pendeteksi uang bagi tuna netra.

Alat bantu tersebut adalah Kacamata Sensor Tuna Netra ( Kasentra), yang diciptakan oleh mahasiswa Teknik Industi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yoga Adi Wijaya. Yoga mengatakan, gagasan ini muncul dari maraknya kasus penipuan pada penyandang tuna netra yang berprofesi sebagai tukang pijat, khususnya saat melakukan transaksi keuangan.

“Kami datang ke tempat pelatihan pijat tuna netra, kemudian saya mendegar keluh kesah mereka. Salah satunya soal penipuan tarif pijat,” ungkap Yoga.

Berangkat dari temuan ini, Yoga dan kawan-kawan mencoba mengembangkan Kacamata Sensor Tuna Netra (Kasentra), yakni produk inovasi yang memadukan kacamata dengan sensor khusus untuk mendeteksi jumlah uang.

Melalui berbagai penelitian dan pengembangan, cara kerja Kasentra hasil inovasi Yoga dan timnya ternyata lebih efisien dibandingkan dengan alat serupa yang sudah pernah tercipta.

Hanya dengan mengarahkan pandangan kacamata ke arah jumlah uang, maka akan keluar suara berupa nominal uang tersebut. Selain itu, penyandang tuna netra tidak perlu menggunakan alat pendukung lain misalnya smartphone atau alat lain yang lebih mahal untuk pengoperasian Kasentra.

“Alat kami memang dikembangkan dengan melihat kekurangan dan kelebihan produk yang sudah ada,” ungkap Bagus Arif, salah satu anggota tim Kasentra yang lain.

Selain lebih efisien Kasentra juga memiliki nilai tambah lain, yakni ditawarkan dengan harga yang terjangkau. “Selain desain yang gampang dibawa, harga pembuatan alat ini juga murah jika nanti akan dikomersilkan,” ungkap Bagus.

Tidak berhenti pada penciptaan alat sensor untuk mendeteksi uang, nantinya alat ini juga akan terus disempurnakan fungsinya. Jika saat ini hanya dapat menyensor uang, maka ke depannya Kasentra akan dilengkapi sensor membaca bagi penyandang tuna netra untuk menggantikan huruf braille.

“Saat ini kami sedang membangun integrasi dengan mahasiswa dari program studi Teknik Informatika untuk mengembangkan fungsi sensor membaca yang disematkan pada kacamata,” pungkas Yoga.(Coi/Aka)