Kartu Merah Putu Gede Dinilai Rugikan Bhayangkara FC

Piala Presiden 2017

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy dan Otavia Dutra. (deny)
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy dan Otavia Dutra. (deny)

MALANGVOICE – Kekalahan diderita Bhayangkara FC saat melawan Arema FC dengan skor 0-2, di grup 2 Piala Presiden 2017, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (5/2).

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, menyatakan tak puas dengan hasil itu. Baginya ada keputusan wasit yang merugikan timnya. Salah satunya saat Putu Gede dikartu merah pada babak ke dua.

“Banyak keputusan yang membingungkan selain kartu kuning yang diterima pemain saya. Beberapa hal tetap tak berubah di Indonesia,” keluhnya.

Padahal, menurut pelatih bertato itu timnya bisa mengimbangi permainan tuan rumah di babak pertama. Ia juga menyayangkan beberapa peluang yang belum bisa dimaksimalkan dengan baik.

“Babak pertama harusnya sudah 1-0, tapi sekali lagi kiper Arema FC, melakukan penyelamatan gemilang,” lanjut Simon.

“Tapi memang setiap laga melawan Arema pasti sulit, apalagi di bawah dukungan Aremania yang buat kami sangat mengintimidasi,” bebernya.

Masuknya pemain senior seperti Esteban Vizcarra dan Gonzales, dikatakannya juga merupakan faktor utama kekalahan. Dua pemain itu sangat vital bermain dan membangkitkan semangat Singo Edan hingga terciptanya gol.

Ditambahkan stopper Bhayangkara FC, Otavia Dutra, bahwa setelah bermain dengan 10 orang, timnya merasa tertekan dan kehilangan tempo.

“Banyak hal harus diperbaiki, kami harus lebih baik. Tapi kami juga sudah cukup bermain bagus sampai menit 70,” tandasnya.