Kapolda Satu Ini Memang Mbois Pol

Kapolda Jatim bersama musisi Indonesia Kita, di Hotel Singgasana, Surabaya, Minggu 21 Agustus 2016.

MALANGVOICE – Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Anton Setiadji SH MH, menjabat sejak 7 September 2015. Memang belum setahun menjalankan tugas, tapi Minggu lalu dia menunjukkan kepeduliannya pada seniman musik, dengan menggelar konser akbar kolaborasi musisi Surabaya dan Jakarta.

Dari Jakarta, puluhan artis Bela Negara yang tergabung dalam kelompok Indonesia Kita di bawah pimpinan Renny Jayoesman, Jelly Tobing, Amir Roez dan Bens Leo, tampil memukau. Terlepas dari itu, kepeduliannya pada musik memang patut diacungi jempol. Anton juga tergerak memberikan sumbangan pada keluarga Gombloh, pencipta dan pelantun lagu Kebyar Kebyar.

Anton memang satu dari sedikit pejabat negara yang peduli pada kebudayaan. “Dengan pendekatan budaya, tugas-tugas kepolisian dapat saya selesaikan dengan baik. Di Makassar saya buat acara untuk pengamen jalanan dengan mengundang Ully Sigar Rusady. Saya gerakkan juga masyarakat untuk membuat kapal Phinisi,” tuturnya, saat ngobrol bersama penulis dan artis-artis Indonesia Kita di Hotel Singgasana.

Yang luar biasa, Anton menemani ngobrol dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Topiknya macam-macam, dari musik, kebudayaan, demonstrasi, teroris, korupsi, sampai sejarah Kerajaan Majapahit.

Berbaur dengan masyarakat untuk menangkap aspirasi memang menjadi salah satu strateginya dalam menjalankan tugas negara. Di Bangka Belitung, dia keluar masuk warung kopi kelas rakyat. Di Ngawi mendatangi pesantren korban Narkoba, bahkan di Banyuwangi pernah naik ojek untuk menyelesaiakn masalah keamanan yang gawat.

Saat penulis memperkenalkan diri dari Museum Musik Indonesia (MMI), Kapolda juga cukup surprise dan baru tahu kalau ada MMI di Malang. Langsung saja dia menyampaikan niatnya menyumbangkan perlengkapan Reog untuk menambah koleksi MMI.

Perlu dicatat juga, Kapolda yang mbois ini ternyata asli Malang. “Saya lahir di Blimbing,” begitu katanya, tepatnya pada 2 Januari 1959.