Kapasitas Bor RS Rujukan Menipis, Pemkot Malang Tambah Safe House

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Forkopimda Kota Malang melakukan peninjauan kamar di Safe House Dieng,(MG2).

MALANGVOICE – Peningkatan kasus Covid-19, mengakibatkan Bed Occupancy Rate (Bor) di hampir semua RS Rujukan Kota Malang penuh. Untuk menangani permasalahan itu Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah mempersiapkan Safe House tambahan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang bersama Forkopimda Kota Malang usai melakukan peninjauan Rusunawa Universitas Brawijaya (UB) di Dieng, Kota Malang yang akan difungsikan sebagai safe house baru.

“Kami lihat trendnya cukup tinggi dan di mana-mana jadi kasus Nasional, maka Kota Malang sudah menyiapkan beberapa hal. Salah satunya penambahan ketersediaan bed,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Selasa (29/6).

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif melakukan peninjauan fasilitas kamar untuk safe house,(MG2).

Penggunaan Rusunawa milik UB ini dipastikan, setelah Sutiaji melakukan koordinasi dengan pihak Universitas Brawijaya, dan mendapatkan persetujuan dari pihak UB.

“Saya bersyukur luar biasa bahwa penthahelix di Kota Malang menjadi kenyataan. Terbukti dari lampu hijau yang diberikan rektor UB untuk penggunaan tempat ini,” tuturnya.

Safe house baru yang rencananya bakal digunakan untuk isolasi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) ini, memiliki total kapasitas sebanyak 224 bed dan beberapa fasilitas pendukung seperti musala, ventilasi hingga ruang bersantai di tengah gedung.

“Ada 56 kamar, per kamar ada empat tempat tidur dan dua kamar mandi. Gak pakai AC karena dataran tinggi. Ventilasi memadai, sangat mendukung pasien OTG mudah sembuh, didukung dengan keyakinan bakal lebih cepat,” terangnya.

Untuk pembukaan safe house yang baru ini rencananya dalam waktu dekat. Pemkot Malang masih akan melakukan pembahasan terkait akses masuk dan nakes yang bertugas nanti.

“dr Husnul nanti berkoordinasi dengan Sri Andariini selaku Satgas UB dan di sini ada FK (Fakultas Kedokteran) UB akan kami lakukan rekrutmen juga relawan tenaga medis,” imbuhnya.

Forkopimda Kota Malang sedang berkoordinasi saat berada di Safe House, Dieng, Kota Malang, (MG2).

Mendatang safe house Dieng ini tidak hanya ditujukan untuk warga Kota Malang saja, namun bagi seluruh daerah yang membutuhkan tempat untuk penanganan Covid-19.

“Sudah tidak lagi bicara kota/kabupaten lagi. Ini adalah kemanusiaan. Jika orang kena Covid-19 itu kena saya maka saya harapkan masyarakat sekitar juga punya pemahaman yang sama. Nanti kami koordinasi dengan Pemda setempat,” ucap dia.

Sementara itu, safe house di Jalan Kawi rencananya bakal ada penambahan bed hingga kapasitas maksimal sebanyak 110 bed, usai berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

“Bed di safe house Jalan Kawi ada 60 bed. Terus kami tambah lagi diizinkan Pemprov Jatim menjadi 110 kami bagi jadi dua ada yang PMI, ada 10 atau 5 kamar karena tidak banyak. Selebihnya kami manfaatkan untuk Covid-19 OTG,” tandasnya.(end)