Kampanye Antikorupsi Tak Harus Melalui ‘Film Investigasi’

Sineas, Ucu Agustin. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Sineas terkemuka, Ucu Agustin, turut hadir dalam acara screening dan pemutaran film kampanye antikorupsi di Studio UB TV, Senin (21/9). Dia membeberkan, kampanye antikorupsi melalui media audio visual, tak harus dengan menggarap sebuah ‘film investigasi’.

Dikatakannya, kampanye antikorupsi bisa dengan menyoroti mengenai keseharian masyarakat. Ia memberi contoh konten film ‘Wilbur Goes Poor’ dari India, yang memotret kemiskinan sebagai bagian pendidikan antikorupsi.

“Disajikan dengan penuh humor tapi serius, penonton bisa tertawa sekaligus miris,” ungkap pembuat film ‘Di Balik Frekuensi’ itu.

Dengan penyajian seperti itu, masyarakat bisa lebih tertarik menonton dan membuat hatinya tergugah. Film Wilbur Goes Poor memotret permukiman padat penduduk di perkampungan kumuh dekat bantaran sungai.

Di Indonesia, perlu film-film semacam itu sebagai metode efektif mengajak masyarakat untuk tidak korupsi. “Sebenarnya sudah ada beberapa film, tapi perlu diperbanyak lagi menurut saya,” tandasnya.-