Jumlah Pasien Covid-19 di RSSA Malang Turun Drastis

Lobi RSSA Malang terlihat sepi pengunjung, (Ist).

MALANGVOICE – Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSSA Malang sebagai salah satu Rumah Sakit (RS) Rujukan di Kota Malang mengalami penurunan yang cukup drastis.

Menurut keterangan Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang, Dr Widodo Mardi, saat ini hanya ada delapan pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.

“Sekarang kita hanya merawat tujuh pasien dan satu pasien di ICU dari 268 bed artinya banyak bed yang sudah kosong,” ujarnya Selasa (12/10).

Ia mengatakan, penurunan jumlah pasien tersebut sudah terjadi sejak akhir bulan Agustus 2021. Dan jumlah tersebut diklaim Widodo terendah sejak pandemi Covid-19 berlangsung.

“Untuk rawat inap mulai Maret sampai April 2020, ada 6.500 pasien, rawat jalan ada 14 ribu. Sekarang terendah secara keseluruhan dari tahun kemarin hanya 8 pasien Covid-19 ini terendah,” terang Widodo.

Lebih lanjut, dengan berkurangnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSSA Malang, rencananya Ruang Instalasi Covid-19 yang diberi nama Incovit akan dimanfaatkan untuk penanganan pasien lain nantinya.

“Ke depan akan kita gunakan untuk ruangan infeksi terpadu lainnya. Seperti TBC, infeksi paru-paru yang lain kita pusatkan di sana sehingga memudahkan lokalisir dan tidak menular ke orang lain akses masyarakat juga lebih mudah,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan secara umum Bed Occupancy Rate (BOR) RS Rujukan di Kota Malang berada diangka 10 persen. Sedangkan untuk Safe House hanya terisi 12 pasien bergejala ringan.

“Baik ICU IGD Covid ataupun isolasi covid. Itu masih dibawah 10 persen. Memang masih ada penambahan kasus namun memang jauh berkurang kasusnya,” kata dia.

Penurunan kasus Covid-19 dikatakan Husnul disebabkan karena masyarakat sudah memiliki perilaku baik menerapkan Protokol Kesehatan (prokes) secara ketat. Sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

“Pantauan kami juga memang masyarakat sudah mempunyai perilaku baik mengantisipasi potensi-potensi penyebaran,” tandasnya.(der)