Jelang Imlek, Permintaan Lilin Naik tajam

Lilin-lilin Imlek yang siap dipasarkan (fia)

MALANGVOICE – Meski Imlek masih 8 Februari mendatang, namun perajin lilin telah kebanjiran order sejak Desember lalu. Jika pada kondisi normal, produksi lilin rata-rata 3000 batang per hari, maka menjelang Imlek, meningkat menjadi 3500 hingga 4000 batang per hari

“Peningkatan produksinya sudah dimulai pada Desember lalu, ada tema khusus untuk Imlek, yaitu warna merah dengan ornamen naga,” kata Emi Subakir, perajin lilin asal Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabuaten Malang.

Lilin Imlek buatan Emi memiliki ukuran panjang 40 cm berwarna merah dengan ornament naga atau ucapan doa dalam tulisan kanji Cina. Kendati tidak ikut merayakan Imlek, namun Emi mengaku belajar tentang ucapan doa dan penulisannya yang benar.

Emi mengatakan, permintaan lilin mencapai puncak pada Januari, sebelum akhirnya melandai sehari setelah Imlek. Kendati sudah meningkatkan produksi sejak Desember, namun tetap saja ia tidak bisa memenuhi permintaan pasar sehingga sebagian order terpaksa ditolak.

“Itu pun kami suah menambah pekerja sebanyak 12 orang. Tetap saja kurang karena memang permintaan mengalir deras baik dalam kota maupun luar kota,” kata dia.

Emi mengatakan, warga keturunan yang memesan lilin Imlek datang dari berbagai toko di Malang dan luar daerah seperti Kalimantan, Sulawesi hingga Sumatera. Untuk sepasang lilin, Emi menghargainya sebesar Rp 4000.

“Harganya tetap seperti tahun lalu, nggak ada perubahan,” tegas Emi.