Jatah Official Training Arema Ditiadakan, Polrestabes Tak Ingin Kecolongan

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan (tengah) saat jumpa pers. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Tiadanya jatah official training Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo berawal dari surat Polrestabes Surabaya yang diterima Panpel Persebaya. Dalam surat bernomor B/ 1823 /V/PAM.3.3./2018/Bagops itu, pihak keamanan keberatan jika dilakukan official training sebelum pertandingan.

“Mempedomani informasi Intelijen dan prediksi dinamis fakta di lapangan serta analisa faktual yang ada, maka kami keberatan bila dilaksanakan official training sebelum pertandingan
dimulai,” tulis surat tertanggal 2 Mei 2018 yang ditandatangani langsung Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan.

Padahal, dalam manual Liga 1, Panpel tuan rumah wajib menyediakan official training bagi tim tamum. Hal tersebut juga meliputi aspek keamanan tim tamu, sebagaimana tertuang dalam pasal 4 regulasi Liga 1 2018 ini.

Dijelaskan, klub tuan rumah wajib untuk membuat rencana pengamanan (security plan) yang berisi pernyataan dari seluruh pihak yang terkait dengan ruang lingkup pengamanan termasuk tetapi tidak terbatas pada stadion, lapangan latihan dan hotel tempat Klub tamu dan Perangkat Pertandingan menginap.

Selanjutnya dalam Pasal 16, disebutkan klub tuan rumah wajib menyediakan Stadion untuk latihan resmi sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh klub tamu. Klub tamu wajib menyampaikan jadwal latihan resmi di stadion kepada klub tuan rumah selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan latihan resmi tersebut.

Namun hal tersebut tidak dipenuhi Panpel Persebaya akibat surat yang berisi keberatan dari Polrestabes Surabaya. Sanksi atas pelanggaran Pasal 16 pun jelas, denda sebesar Rp 20 juta.

Merespon hal ini, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengaku tidak ingin kecolongan. Baginya, yang terpenting adalah pertandingan bisa berjalan lancar, nyaman, dan tertib.

“Memang bisa terjadi perbedaan sudut pandang antara manajemen tim dan mekanisme pengamanan. Namun bagaimana mau latihan kalau keadaan tidak aman? Saya justru melarang demi keamanan. Kalau misalnya hari ini dipaksa latihan tapi tidak aman, besok malah tidak bisa main,” tandasnya. (Coi/Ery)