Jari Mengeras, Polisi Kesulitan Lacak Identitas Perempuan Termutilasi di Pasar Besar

Suasana Instalasi Forensik RSSA Malang, Selasa malam (14/5).
Suasana Instalasi Forensik RSSA Malang, Selasa malam (14/5). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Polisi kuras keringat guna mengungkap identitas mayat perempuan termutilasi di bekas Mal Matahari, Pasar Besar Malang lantai II. Ini akibat jari korban telah mengeras.

Kanit INAFIS (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) Polres Malang Kota Iptu Subandi mengatakan, pihaknya melakukan injeksi (menyuntik) cairan khusus bagian potongan tangan korban. Dengan proses itu diharapkan jari melunak.

“Jarinya mengeras jadinya tidak bisa sidik jarinya dideteksi alat kami,” kata Subandi ditemui di Instalasi Forensik Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa malam (14/5).

Baca Juga: Telapak Kaki Korban Mutilasi di Pasar Besar Ditemukan Sebuah Nama

Proses pengerasan itu, lanjut dia, akibat kuku- kuku jari dipotong. Ditambah dengan potongan tangan terkena udara ruangan. Kematian korban pun ia prediksi sekitar empat – lima hari lalu.

“Selain tangan, bagian tubuh lainnya membusuk. Ini masih prediksi. Pastinya ya setelah otopsi dan pemeriksaan anatomi lainnya,” sambung dia.

Lantas apakah ada upaya sengaja oleh pelaku untuk merusak identitas korbannya, Subandi belum dapat memastikan. Terlepas dari itu, pihaknya masih menunggu hasil injeksi. Namun jika proses itu tak berhasil. Pihaknya akan melakukan tahapan selanjutnya dengan cara merendam memakai air cuka.

“Berapa lama proses itu tidak bisa diprediksi. Apakah bisa segera lunak,” pungkasnya.(Hmz/Aka)