ISD Ragukan Target Partisipasi Pemilih yang Dipatok KPU

Komisioner KPU, Panwaslu dan Direktur ISD usai diskusi Pilkada. (nawari)

MALANGVOICE – KPU Kabupaten Malang mematok tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2015 mencapai 75 persen. Namun capaian angka itu diragukan Direktur Institut Sosial untuk Demokrasi (ISD), Yunan Saifullah.

Target angka partisipasi 75 persen itu dianggapnya terlalu ambisius. Jika mengacu pada pelaksanaan Pilkada di beberapa daerah di Jatim, dikatakan, tidak ada yang mencapai di angka tersebut.

Menurut Yunan, angka partisipasi Pilkada yang besar di Jatim justru terjadi di Kabupaten Pasuruan. ”Namun angkanya tidak mencapai 75 persen, hanya 62,24 persen,” kata Yunan, di acara diskusi Pilkada Kabupaten Malang di Singosari, hari ini.

Jika KPU menargetkan angka partisipasi 75 persen, Yunan menyarankan terus melakukan sosialisasi ke warga, agar menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi itu.

Sementara Ketua KPU Kabupaten Malang, Santoko, yang hadir di acara itu, optimistis target antara 70-75 persen bisa tercapai. Ia mengacu pada Pemilu Legislatif yang angka partisipasinya mencapai 72 persen.

Meski demikian dia mengakui, kondisi geografis Kabupaten Malang menjadi salah satu kendala warga untuk datang ke TPS menyampaikan hak suaranya.

Untuk mewujudkan target partisipasi 75 persen, Santoko bersama komisioner terus bersosialisasi.

Dikatakan pula, sosialisasi kepada pemilih bukan hanya menjadi tugas KPU, melainkan adanya partisipasi pemerintah, partai politik pengusung pasangan calon, dan calon bupati-wakil bupati sendiri.

Jika semua komponen itu berjalan, dia optimistis target 75 persen bisa tercapai.

Pada kesempatan itu, Santoko menjelaskan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Malang 2.051.279 orang, bisa bertambah jika ada warga yang merasa belum terdaftar.

”Mereka bisa mendaftar sebagai pemilih tambahan sampai hari H pencoblosan, 9 Desember 2015, dengan membawa bukti identitas,” kata Santoko.-