MALANGVOICE – Musisi rock legendaris Indonesia, Beny Soebardja, berpesan kepada seluruh musisi tanah air agar bisa menembus pasar luar negeri. Ia menjelaskan, selama ini Indonesia kerap menjadi ‘penonton setia’ band asing meski harus membayar jutaan rupiah untuk melihat aksi konsernya.
“Karena itu kita harus menginvasi mereka, musisi kita harus ke luar negeri,” kata Beny.
Musisi muda saat ini, lanjut Beny, mempunyai banyak kesempatan dalam membuat karya, lalu menjualnya tanpa mendapat intervensi dari pihak label.
“Dengan era independen dan digital seperti ini, musisi bisa membuat lagu mereka sendiri dan menjualnya sendiri dengan leluasa,” tuturnya.
Pendiri grup band ‘The Peels’ itu juga menegaskan, orientasi bermusik tidak harus melulu pada income. “Dulu saya bermusik karena ingin menyenangkan orang lain, kalau soal income itu anggap saja side effect,” tandasnya.
Karena itu Beny mengenalkan sebuah situs online yang dikelola Australia dan mampu mewadahi para pemusik independen untuk menunjukkan karya-nya di dunia internasional. “Dari sinilah para musisi bisa go internasional,” ungkapnya.
Khusus balantika musik Kota Malang, ia menegaskan, pada era 1980-an kota ini sudah memiliki musisi hebat dan regenerasi itu berlangsung hingga saat ini. Hanya saja, lanjut dia, para musisi itu belum memiliki motor yang mampu mengimplementasikan karya mereka ke jenjang yang lebih luas.
“Para musisi juga tidak harus terjebak dengan tribute, hal itu baik pada momen tertentu, namun jika diteruskan hanya fokus menyanyikan lagu orang dengan embel-embel tribute, maka kreatifitas menciptakan lagu akan berkurang,” pungkasnya.