Ini Kisah di Balik Majunya Rudi-Sujono Djonet…

Proses sinkronisasi data paslon H Rudi-Sujono Djonet dalam aplikasi Silon.(Miski)

MALANGVOICE – Upaya partai lain menjegal HA Rudi maju di pentas Pilwali Batu tak berhasil, dan akhirnya Ketua DPD PAN ini pun melenggang sebagai Paslon keempat, meski mendaftar di detik-detik terakhir.

Rudi menggandeng Sujono Djonet sebagai wakilnya. Pasangan yang kemudian akrab disebut ‘Ruso’ itu diusung tiga partai, PAN, Nasdem dan Hanura.

Namun, dibanding Paslon lain, Rudi-Sujono Djonet bisa dibilang paling menguras tenaga dalam proses pencalonannya.

Usai semua partai pemilik kursi di Dewan memutuskan mengusung dan mendukung, sedang satu partai memilih netral, peluang PAN mengusung kandidatnya pun relatif tipis.

Seperti diketahui, PDIP, Gerindra, Golkar, PKS dan Hanura merapat ke Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso. Sedangkan PKB-Demokrat memiliki Paslon sendiri, sementara Nasdem memilih netral di Pilwali Batu.

Satu hari sebelum pendaftaran di tutup, PAN belum berhasil mendapat pasangan yang pas untuk H Rudi. Bahkan, di hari terakhir pendaftaran, PAN juga belum memperkenalkan calon pendamping dan partai koalisi.

Wakil Ketua Umum PAN, Totok Daryanto, dan Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk pun turun gunung. Mereka lantas melakukan komunikasi politik di Hotel Singhasari, sejak sore hingga malam.

Pada pertemuan itu, terdapat Ketua DPD Nasdem, Edi Kusnadi, dan Ketua DPD Hanura Jatim, Kelana Aprilianto. Usai mencapai kata sepakat, ketiga partai bersama calon pun berangkat ke KPU, dan baru tiba 30 menit sebelum pendaftaran ditutup.

Sebelumnya, Cawawali PDIP, Punjul Santoso, bersama petinggi partai pendukungnya mendatangi Kantor KPU sekitar pukul 21.00. Informasi yang diterima MVoice, Punjul datang untuk memastikan surat dukungan partai kepadanya, termasuk dukungan Partai Hanura. Ikut serta dalam rombongan itu, Ketua DPC Hanura, Srianah.

Namun, sesuai aturan, hanya partai pengusung yang diterima KPU, sedangkan partai pendukung tidak tercantum dalam aturan.

Ketua KPU, Rochani, bersama empat komisioner lainnya kemudian meneliti berkas syarat calon dan pencalonan. Usai rekom PAN dan Nasdem selesai diteliti, giliran Hanura tidak bisa diproses, karena belum ada tanda tangan Ketua DPC beserta sekretaris.

Ketua DPD Hanura kemudian menghubungi pengurus cabang Hanura. KPU memberi waktu bagi Hanura untuk menghadirkan pengurus cabang, tanpa tanda tangan ketua dan sekretaris, pendaftaran H Rudi-Sujono Djonet tidak bisa diterima, kecuali DPD punya surat kuasa dari DPP Hanura.

Tepat pukul 00.30, Ketua dan Sekretaris DPC Hanura tiba di ruangan. Tepuk tangan pengurus dan simpatisan pun pecah. Tak berselang lama ketua dan sekretaris menandatangani syarat pencalonan.

Setelah dilakukan penelitian dan sinkronisasi data ke Sistem Informasi Penjaringan (Silon), akhirnya KPU mengeluarkan surat pengantar pemeriksaan kesehatan bagi H Rudi-Djonet.

Keberhasilan H Rudi-Sujono Djonet maju lantas disambut baik Wakil Ketua Umum serta partai pengusung lainnya.

“Kami tawarkan calon alternatid bagi warga Batu,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Totok Daryanto.

Sama halnya dengan Nasdem. Rekom untuk mengusung calon turun tanggal 22 September, sebelumnya rekom turun berbunyi Nasdem netral.

“Karena peluang kami mengusung ada, makanya rekom yang awal dicabut dan ke luar rekom baru,” kata Ketua DPD Nasdem, Edi Kusnadi.

Tidak jauh berbeda dengan Hanura, kendati sudah menurunkan rekom untuk mendukung calon PDIP, surat rekom terbaru diputuskan mengusung H Rudi-Sujono Djonet.

“Ini bagian dinamika politik. Kami di daerah manut dengan keputusan pusat. Rekomnya asli dan sah, ada tanda tangan Plh Ketua DPP,” jelas Ketua DPD Hanura Jatim, Kelana Aprilianto.

Attachments area