Inflasi Bulan Juni Turun, Kota Malang Paling Rendah di Jatim

Kepala BPS Kota Malang, Mohammad Sarjan usai menerangkan inflasi Kota Malang. (Lisdya Shelly)
Kepala BPS Kota Malang, Mohammad Sarjan usai menerangkan inflasi Kota Malang. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyampaikan laporan inflasi bulan Juni 2018 sebesar 0,25 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan Mei 2018 sebesar 0,29 persen.

Selain itu, inflasi Juni Kota Malang juga paling rendah dibandingkan dengan beberapa kota di Jawa Timur.

“Biasanya di bulan Juni itu inflasi tinggi. Saya yakin ini semua keberhasilan dari TPID yang sudah berusaha untuk mengendalikan harga,” ujar Kepala BPS Kota Malang, Mohammad Sarjan kepada awak media, Senin (2/7).

Ditambahkan, inflasi kalender tahun 2018 paling rendah yakni bulan Juni dibandingkan dengan 8 tahun lalu yakni sebesar 0,68 persen.

Begitu juga dengan inflasi tahun ke tahun (year or year), dibandingkan dengan 8 tahun lalu, hingga bulan Juni ini terbilang rendah yakni sebesar 2,25 persen.

“Ada beberapa komoditas yang menyebabkan inflasi bulan Juni terkendali,” imbuhnya.

Beberapa komuditas itu antara lain, angkutan umum, keuangan, junkfood, rokok, kesehatan dan bahan makanan. “Sandang turun mengikuti harga emas serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar,” imbuhnya.

Sedangkan komoditas penyumbang inflasi antara lain, angkutan udara, daging ayam, daging ayam ras, angkutan antar kota, tiket KA, tahu mentah, nasi dan lauk, travel, ayam goreng, dan daging ayam kampung.

Sementara komoditas penghambat inflasi yakni telur ayam ras, bawang merah dan putih, emas perhiasan, cabai merah, tomat sayur, kentang, mujair, tongkol, serta minyak goreng.

“Meski beberapa harga komuditas menurun tapi perlu diingatkan, ada kenaikan BBM. Oleh sebab itu TPID dan masyarakat harus menyikapi dengan tenang, agar inflasi bulan Juli terkendali,” pungkasnya.(Der/Ak)