Industri Keuangan Syariah Stagnan, BI Malang Sasar Pondok Pesantren dan Sektor Halal

Ketua Umum Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang, M. Mas’udi Busyiri. (Lisdya)
Ketua Umum Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang, M. Mas’udi Busyiri. (Lisdya)

MALANGVOICE – Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang saat ini menyasar beberapa pondok pesantren, sektor halal dan para pelaku usaha di Kota Malang. Hal ini dikarenakan kondisi industri keuangan syariah dalam skala nasional masih stagnan.

“Kondisi saat ini 14 persen, InsyaAllah ke depanya bisa mencapai 20 persen. Selama dua tahun ke depan kemungkinan dapat berkembang dan terus mengalami kenaikan ekonomi syariah,” ujar Ketua Umum Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang, M. Mas’udi Busyiri belum lama ini.

Sektor halal saat ini menjadi salah satu peluang dalam mengembangkan ekonomi syariah agar tidak stagnan. Sektor halal sendiri mencakup makanan, minuman, obat yang semua nya harus diproduksi secara halal.

“Beberapa hari yang lalu juga sudah melakukan pertemuan pemilik sektor halal ataupun elemen tertentu terus melakukan koordinasi dan sosialisasi ekonomi syariah,” imbuhnya.

Selain sektor halal, juga dilakukan sosialisasi di beberapa pondok pesantren untuk mempraktekan ekonomi syariah. Hal ini dilakukan lantaran sejalan dengan program Gubernur Jawa Timur.

“Selain sektor halal, pesantren juga ikut dipraktekkan. Dan Gubernur Jawa Timur juga menginginkan pesantren ini mampu memproduksi untuk menghidupi pesantren dari segi ekonomi,” bebernya. (Der/Ulm)