Ikut Bubuhkan Tanda Tangan, ASIK Serukan Kampanye Cerdas

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, H Moch Anton - Syamsul Mahmud, menandatangani deklarasi kampanye damai. (Istimewa)
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, H Moch Anton - Syamsul Mahmud, menandatangani deklarasi kampanye damai. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Malang, H Moch Anton – Syamsul Mahmud, turut hadir dalam deklarasi kampanye damai, Minggu (18/2), di Jalan Ijen. Pada kesempatan ini, Paslon nomor urut 2 yang dikenal dengan sebutan ASIK itu turut membubuhkan tanda tangan.

Ini sebagai bentuk komitmen keduanya dalam menyukseskan setiap tahapan Pilwali 2018. ASIK juga mengajak masyarakat untuk mengedepankan sikap politik yang cerdas dan sehat.

Paslon yang diusung tiga partai politik yakni PKB, PKS, dan Gerindra serta didukung partai Perindo tersebut, menyerukan agar politik cerdas benar-benar dilaksanakan. Ini lebih penting ketimbang sebuah tindakan politik yang hanya mengarah pada serangan bersifat individu, hoax, serangan pribadi dalam bentuk bully-membully maupun black campaign.

“Saya dan Mas Syamsul ingin Pilwali Kota Malang ini damai, dan yang sehat. Bukan mencari menang kalahnya, tapi menang dengan terhormat,” kata Anton, yang diamini Syamsul Mahmud.

Apalagi, saat ini dia berstatus sebagai petahana. Karena itu, dia meminta mengingatkan para pendukungnya untuk tetap menjalankan kampanye yang sehat. Pihaknya juga mentaati aturan termasuk tidak memasang alat peraga sendiri diluar ketentuan KPU.

“Selain itu, tentu kita harus patuh pada pesan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar tiap Paslon tidak melakukan money politic, serta black campaign, apalagi menggunakan isu SARA,” tegas suami Hj Dewi Farida Suryani itu.

Dia pun ingin semua elemen masyarakat saling berkoordinasi dan melakukan konsolidasi demi menyukseskan Pilwali Kota Malang 2018. Ini agar pesta demokrasi yang digelar dapat berjalan kondusif dan menyenangkan.

“Itu semua bisa terwujud bila hadir rasa aman, nyaman dan tumbuhnya budaya demokrasi yang sehat. Kami juga terus mengedukasi masyarakat, tentang pentingnya menggunakan hak pilihnya, dan tidak golput. Karena itu akan menentukan masa depan Kota Malang seperti apa,” pungkasnya.(Coi/Aka)