Ibu Dorong Anak Hingga Tewas, Adam: Saya Sampai Nggak Tega

AKP Adam Purbantoro saat gelar perkara (tika)

MALANGVOICE – Kisah pilu di balik meninggalnya WA (4,5), balita yang meninggal setelah didorong ibu angkatnya, Paini, benar-benar membuat berbagai kalangan miris.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro, menjelaskan, sebelum kejadiantersangka sering melakukan penganiayaan terhadap WA.

“Tersangka sering mencubit paha kedua korban jika mengompol. Tersangka juga menggigit pipi sebelah kanan sampai memar dan lebam. Saya sampai nggak tega, anak sekecil itu lho,” kata Adam, usai gelar rilis di Polres, Senin (15/8) sore tadi.

Sebelumnya kasus itu dilaporkan ke Polsek Dampit dengan laporan kecelakaan, bahwa WA jatuh dari kursi kayu kecil saat makan.

“Sempat dibawa ke Puskesmas, namun nggak tertolong. Kami lakukan otopsi dan meminta keterangan tersangka, dan Paini pun akhirnya mengaku,” ungkapnya.

Berdasar hasil otopsi, ditemukan luka memar di tubuh dan luka memanjang di pinggang.

“Namun akhirnya meninggal, karena pendarahan di kepala,” terang dia.

Atas perbuatannya, tersangka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Pasal yang menjerat, pasal 80 ayat (1) dan (3) juncto pasal 76C tahun 2014 mengenai perlindungan anak, dan atau pasal 44 ayat (1) dan (3) UU nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara Paini menjelaskan, sebenarnya dia tidak sayang kepada WA.

“Saya nggak ingin ngangkat anak, tapi suami yang ingin, dan saya nggak berani membantah. WA ini cucu kemenakan suami saya,” ungkapnya.

Baca juga: Sadis, Ibu Ini Dorong Anak Angkatnya Hingga Tewas