Hoax, Kabar Soal Suhu Ekstrim Equinox

Broadcast message yang beredar tentang heat wave.
Broadcast message yang beredar tentang heat wave.

MALANGVOICE – Di kalangan netizen santer terdengar kabar fenomena cuaca Equinox yang akan mempengaruhi Malaysia, Singapura dan Indonesia, dalam lima hari ke depan.

Pada kabar yang tersebar melalui broadcast message itu dikatakan, selama equinox, suhu udara akan berfluktuasi hingga 40 derajat celcius. Sehingga bisa menimbulkan dehidrasi dan matahari stroke.

Dalam broadcast tersebut disampaikan pula imbauan untuk mengonsumsi 3 liter cairan, mandi air dingin sesering mungkin dan mengurangi makan daging serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.

Untuk mendeteksi suhu udara, broadcast message tersebut juga menyarankan menempatkan lilin tidak terpakai di luar rumah. Jika lilin bisa meleleh, berarti udara dalam tingkat yang berbahaya.

Selain itu, selalu menempatkan ember dengan air setengah penuh di ruang tamu dan di setiap kamar untuk menjaga suhu tetap lembab.

Selain himbauan dan saran, broadcast tersebut juga mencantumkan pengalaman pertama di Malaysia dan Singapore. Heat stroke yang tidak memiliki gejala indikasi.

Setelah pingsan, yang serius berbahaya seperti kegagalan organ dalam. Hari menjadi lebih hangat mungkin lebih dari 2 minggu ke depan. Bisa sampai 9 derajat lebih tinggi dari biasanya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Ahmad Lutfi, mengatakan, berita tersebut adalah hoax.

Ia menjelaskan, equinox merupakan fenomena lazim, di mana matahari melintas garis khatulistiwa secara periodik dua kali dalam setahun pada 21 Maret dan 23 September.

“Saat fenomena ini terjadi, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi relatif sama, termasuk di sub tropis,” jelas dia.

Lutfi melanjutkan, fenomena itu tidak selalu menimbulkan perubahan suhu ekstrim dan berbeda dengan heat wave di Afrika dan Timur Tengah yang membuat suhu berubah drastis dan lama.

“Suhu di Indonesia rata-rata maksimal 36-39 derajat. Sejauh ini aman,” tegasnya.