Heluk! Ini 5 Peraturan ‘Aneh’ di SMAN 2 Malang

Foto peraturan di sekolah. (istimewa)

MALANGVOICE – Baru-baru ini siswa SMAN 2 Malang menggelar unjuk rasa menuntut kepala sekolah, Rr Dwi Retno Udjian Ningsih turun dari jabatannya. Tuntutan ini buah dari beberapa peraturan-peraturan yang ‘aneh’ di sekolah, serta sikap kepala sekolah yang dinilai semaunya sendiri. Salah satu foto peraturan pun sempat beredar di jagat sosial media dan viral di akun Instagram 1cak.com mendapatkan 11 ribu like.

Malangvoice merangkum informasi dari beberapa siswa. Ini dia 5 peraturan ‘aneh’ di SMAN 2 Malang.

1. Siswa Dilarang Lewat Aula, Guru Boleh

Peraturan ini menjadi viral di sosmed. Pada selembar kertas yang tertempel di pintu bertuliskan, “Diumumkan kepada Bapak Ibu Guru, karyawan dan siswa untuk tidak melewati pintu samping aula atas. Sanksi push up 25 kali. Bapak ibu guru karyawan boleh melewati ketika hujan lebat. Siswa tetap dilarang walaupun hujan.” Entah apa alasan dibalik adanya peraturan ini.

2. ‎Dilarang ke Toilet saat Pelajaran

Saat jam pelajaran berlangsung, siswa dilarang ke toilet. Siswa juga dilarang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Koperasi Siswa saat jam pelajaran. Lalu apa yang terjadi saat siswa ingin buang air?

“Ya ditahan mbak, kadang kebelet banget,” kata salah seorang siswi

3. ‎Tidak Ada Ujian Sekolah Susulan

Sekolah meniadakan ujian susulan UAS. Bagi mereka yang berhalangan terpaksa harus ujian di lokasi. Semisal, ada siswa yang sakit dan dirawat di rumah sakit, siswa itu mengerjakan di rumah sakit. Bila siswa berkompetisi di kota lain, maka saat kompetisi itulah siswa tetap harus mengerjakan soal-soal UAS.

Siswa mengerjakan soal UAS (istimewa)

4. ‎Kalau Telat Harus Nulis Ini

Siswa yang terlambat masuk ke sekolah akan diperbolehkan masuk kembali pada pukul 10.00 pagi. Bila keterlambatan tidak terlalu parah, sankinya adalah menulis alasan keterlambatan sebanyak 250 kali. Namun tidak ada sanksi bagi guru yang telat.

5. Ishoma Hanya 30 Menit, Padahal Masjid Sempit

Waktu yang berikan untuk segala aktivits istirahat, makan dan salat hanya 30 menit saja. Padahal masjid sekolah hanya berukuran 6×6 meter untuk jumlah siswa 900 lebih. Waktu istirahat ini dinilai masih kurang.

“Masjid nya terlalu sempit, kalau salat antre bergantian,” kata salah seorang siswa. (Der/Ery)