Harga Daging Sapi di Pasar Kepanjen Belum Stabil

Ridwan saat mencacah daging sapi sebelum dijual.(fathul)

MALANGVOICE – Harga daging sapi di Pasar Kepanjen tidak stabil gara-gara stok daging yang langka. Selama satu bulan lalu, harga berubah sampai tiga kali sehingga membingungkan pedagang maupun pembeli.

Salah satu penjual daging sapi, Ridwan, menyebutkan, harga daging sapi bisa naik dari Rp 98 ribu sampai Rp 104 ribu. Bahkan di pasar lain di wilayah Kabupaten Malang, bisa mencapai Rp 125 ribu.

“Saya kulaknya dari Pagak berupa daging gelondongan kemudian saya potong-potong sendiri sebagaimana keinginan pembeli,” cerita Ridwan kepada MVoice sembari melayani konsumen.

Mengenai harga yang tidak stabil, lelaki yang sudah berjualan daging selama 10 tahun ini mengeluh. Karena pembeli bisa datang bila harga murah, dan pergi begitu saja, bila harga daging tinggi. Sehingga mau tidak mau, dirinya akan menelan kerugian.

“Beberapa pembeli kadang menerapkan sistem uang di depan, pesannya dua minggu kemudian. Jadi misal sekarang di DP, dia pesan untuk dua minggu depan, lha kalau harga naik kan dia susah. Betul dia tidak akan lari ke pedagang lain, tapi kan gak enak,” papar Ridwan.

Ia sendiri berharap agar ada stabilitas harga daging sapi dengan kontrol dari pemerintah. Karena masyarakat biasanya mengikuti saja apapun yang terjadi karena menerapkan hukum pasar. Bila daging langka, maka harga mahal, bila daging banyak, maka harga murah.

“Kalau stabil kan enak. Pembeli dari rumah sudah punya bayangkan akan beli berapa kilo. Kalau tiba-tiba naik begini, susah pokoknya,” jelas salah satu pembeli, Romani, warga Kepanjen.