Harga Bambu Naik Jelang Perayaan Imlek

Sumiatin, salah satu pengrajin bambu

MALANGVOICE – Menjelang Imlek, harga bambu sebagai bahan baku utama pembuatan dupa mulai meningkat. Dari harga Rp 20 ribu dalam satu batang atau lonjor ukuran besar menjadi Rp 30 ribu. Sedangkan untuk ukuran kecil dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu, artinya naik sepuluh ribu untuk segala ukuran dalam satu batangnya .

Menurut Rusdi (60) warga asal Wagir, yang berprofesi sebagai pengarajin mengatakan kenaikan harga bahan dasar dula ini di rasakan sejak satu bulan lalu.

“Biasa, jika menjelang imlek atau hari besar umat Hindu, harga bambu mesti naik. Karena permintaan dupa banyak,” ungkapnya.

Selain mengalami kenaikan harga, lanjut Rusdi, bahan bambu juga susah didapat.

“Saya sudah ada yang kirim. Jadi untuk bahan utama dupa aman,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pengrajin lainnya Sumiatin (55) juga merasakan kenaikan dan kesulitan bahan baku.

“Bambu saat ini susah, jika ada saya harus berebut dengan perajin lainnya,” ungkapnya

Sebab, lanjut Sumiatin, setiap menjelang Imlek, permintaan pelengkap sembahyang itu juga mengalami peningkatan. Biasanya sebelum Imlek, dalam seminggu peemintaan mencapai dua kuintal. Namun sekarang mencapai empat kuintal.

“Tapi jumlah produksi kan tergantung dengan cuaca. Jika cuacanya bagus, panas bisa memenuhi. Jika mendung dan hujan ya nggak bisa memenuhi,” jelasnya

Batang bambu untuk dupa itu nanti disetorkan kepada perajin lainnya di Desa Bedalisodo atau Petungsewu, Wagir. Kemudian, diberi dengan bubuk kayu. Selanjutnya, dikirimkan ke Bali untuk diberi kayu cendana sebagai pewangi dan diedarkan.

Harga stik bambu per kilogram ini dibandrol hanya Rp 3 ribu. Harga jual itu tidak mengalami kenaikan meskipun dalam masa Imlek.

“Harganya tetap tidak ada kenaikan, yaitu Rp 3 ribu,” tandasnya.(Hmz/Aka)