Happy Ending, TKD Malang Raya Gelar Syukuran Sekaligus Dibubarkan

Pemotongan tumpeng dari Ketua TKD Malang Raya, Ahmad Wanedi ke Ketua DPD Golkar Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Tugas Tim Kampanye Daerah (TKD) Malang Raya membantu memenangkan Joko Widodo dan KH Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI usai sudah. Sebagai bentuk syukur, TKD Malang Raya menggelar doa bersama dan potong tumpeng, Minggu (28/7).

Digelar di posko pemenangan Jalan Sultan Agung, seluruh tim yang tergabung TKD, mulai unsur partai dan organisasi lain ikut hadir. Mereka secara sederhana tasyakuran atas kesuksesan kinerjanya menjadikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih 2019 – 2024.

Ketua TKD Malang Raya, Ahmad Wanedi, mengatakan, syukuran ini dilakukan karena tugas memenangkan Paslon 01 telah usai sekaligus pembubaran TKD Malang Raya.

“Semua sudah happy ending. Kami bersyukur atas hasil yang sudah dicapai sekaligus pembubaran TKD secara organisasi,” kata Wanedi.

Meski dibubarkan, namun yang tergabung dalam TKD tidak benar-benar selesai. Dikatakan Wanedi, ada beberapa hal yang tetap harus dilakukan selain terus membangun silaturahmi.

“Kami harus tetap berkomunikasi. Sekarang tidak ada 01-02, sekarang 03 Persatuan Indonesia. Selain itu kami harus mengawal program Pak Jokowi dan membangun kota atau kabupaten bersama-sama,” lanjutnya.

Program yang perlu dikawal bersama, menurut pria yang terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang dari PDIP ini adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Mahasiswa (KIP Kuliah), dan Kartu Sembako Murah.

“Tentu semua program akan terus dikawal, tak hanya tiga program tersebut tentunya. Saya rasa semua sudah sepakat bersama-sama untuk Indonesia. Apalagi kemarin Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah bertemu,” singkatnya.

Hal sama diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Ia berpendapat meski TKD Malang Raya dibubarkan, namun silaturahmi harus tetap jalan.

“Memang tugasnya sudah selesai, tugas selanjutnya antar pendukung silaturahmi tetap dilakukan bersama-sama,” tutup Bung Edi, sapaan akrabnya. (Der/Ulm)