Hantu Eropa Jadi Rebutan Selfie Pengunjung Museum Angkut

Suasana Halloween Part III di Museum Angkut+Movie Star Studio.
Suasana Halloween Part III di Museum Angkut+Movie Star Studio.

suasana-halloween-part-iii-di-museum-angkutmovie-star-studio-2

MALANGVOICE – Hantu-hantu eropa menjadi daya tarik pengunjung di Museum Angkut+Movie Star Studio, Jumat (28/10), malam.

Pengunjung yang sedari sore menanti kemunculan hantu-hantu tersebut, lantas berebut selfie dan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk sekadar mengabadikannya.

Usia muda hingga dewasa kemudian larut dalam momen Halloween Part III, mengusung tema “Darknoon Senjakala” yang berlangsung di Gangster Town selama tiga hari.

Suasana Halloween di Museum Transportasi ini sudah terasa sejak pintu masuk. Dua penjaga mengenakan kostum dan berdandan ala drakula menyambut kedatangan pengunjung.

Di pecinan terdapat vampir dan di sunda kelapa terdapat penampakan valak yang dijadikan obyek foto.

Tepat pukul 18.00, peserta kemudian berkumpul di Gangster Town. Di antaranya Valak, zombie, evil, noni Belanda, vampir, Gargoyle (monster di atas gedung), monyet naga. Ada pula macan rimba, ratu bunglon, siluman macan, manusia botol tampil memukau dan menghibur.

suasana-halloween-part-iii-di-museum-angkutmovie-star-studio-3

Usai tampil bersama, setiap peserta menunjukkan bakatnya sesuai karakter yang ditampilkan, diiringi dentuman lagu, sehingga suasana semakin riuh.

Hadirnya Halloween di Museum Nagkut menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung. Seperti halnya warga Jakarta, Ranum. Ia mengaku tidak tahu apabila ada perayaan Halloween.

Halloween, kata dia, merupakan budaya luar. Wajar apabila antusiasme masyarakat di Indonesia cukup tinggi, mengingat perayaannya hanya di beberapa tempat.

“Pas tahu ada Halloween, saya sama teman-teman memutuskan ikut serta, karena menarik. Pertama kali saya melihat secara langsung. Sebelumnya hanya lihat di TV,” akunya sambil mengabadikan penampilan peserta lewat ponselnya.

Sedangkan warga Batu, Yulia, sengaja hadir di perayaan Halloween tahun ketiga ini. Bahkan, untuk dapat menikmati langsung, ia menabung jauh-jauh hari.

“Sudah kali ketiga nonton Halloween di sini. Saya bela-belain nabung, supaya bisa menikmati hiburan ini. Jarang ada di Malang Raya, sejauh ini baru di Museum Angkut,” ungkapnya.

Sementara, salah satu peserta, Rina Setiawati, mengaku, baru pertama tampil di depan banyak orang. Tidak ada persiapan khusus dalam perayaan Halloween kali ini.

“Ingin tahu dan punya pengalaman seperti yang lain,” ungkap siswa SMKN 3 Malang ini.

Peserta lain, Deby Niar yang tampil sebagai siluman macan mengaku sudah kedua kalinya tampil di Halloween Museum Angkut. Untuk tampil maksimal, ia rela berdandan sejak pukul 06.30.

Tahun lalu ia dinobatkan sebagai juara tiga. Namun, di tahun ini lulusan kecantikan SMKN 1 Batu itu tak mematok target juara.

“Tahun lalu tampil sebagai noni Belanda. Sekarang pilih tema ini supaya beda saja. Kebetulan mama yang menata dan make up saya seperti ini,” aku warga Batu ini.

Sementara, Dani Putra yang tampil sebagai Gargoyle (monster di atas gedung) mengaku terinspirasi dari film I Erakenstain.

“Menyalurkan hobi saja. Kebetulan temanya fokus ke hantu Eropa, Gargoyle saya kira cocok dengan temanya,” ungkap warga Tlogomas, Kota Malang ini.

Azzura Veradhin memilih mengusung tema noni Belanda. Siswi kecantikan SMKN 3 Kota Malang ini menyesuaikan dengan tema yang diusung penyelenggara.

“Awalnya pilih myt creature, tapi terkendala kostum. Makanya saya pilih tampil noni Belanda. Buat ngasah bakat, kebetulan make up dan dandan sendiri,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 308 orang mendaftar sebagai peserta Halloween. Peserta dijadwalkan tampil bergantian selama tiga hari. Selain itu, ada juga lomba make up dan design interior.