‘Gedebok Makmur’ Sulap Limbah Tanaman Pisang Jadi Sabun dan Keripik

Mahasiswa Polinema bersama dengan warga mengolah limbah tanaman pisang, (Ist).

MALANGVOICE – Desa Sukodono, Dampit, Kabupaten Malang yang terkenal memiliki tanaman pisang cukup melimpah ternyata belum dimanfaatkan maksimal oleh warga selain buah dan daun saja.

Melihat potensi tersebut Politeknik Negeri Malang (Polinema) berupaya membantu masyarakat desa mengolah limbah batang pisang agar bernilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu dilakukan melalui pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) berjudul ‘Gedebok Makmur’. Pengabdian ini melibatkan empat mahasiswa jurusan teknik kimia yakni Marshanda Ira Prameswara, M Reza Zulfani, Safira Fereste, Marsha Berliana Bahirah dan ditemani satu pembimbing Rosita Dwi Chrisnandari.

Ketua tim, Marshanda Ira Prameswara mengatakan setiap bagian dari tanaman pisang itu bisa menjadi produk yang sangat berguna dan menghasilkan nilai ekonomis, seperti sabun hingga media pengembangbiakan cacing.

Berpijak dari hal itu, pihaknya berupaya melakukan sosialisasi pengolahan limbah kepada warga sejak Ahad (25/7) lalu dan terus berlanjut, baik secara langsung maupun via WhatsApp.

“Kami melakukan sosialisasi pengolahan limbah batang pisang menjadi keripik, sabun, dan media pengembangbiakan cacing Lumbricus rubellus kepada kelompok tani di Desa Sukodono,” ujarnya dikutip dari web resmi Polinema, Kamis (12/8).

“Kami berharap melalui kegiatan ini bisa bermanfaat untuk mengurangi limbah batang pisang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukodono,” imbuhnya.

Sementara itu, Rosita Dwi Chrisnandari, S.Si., M.Si. selaku pembimbing menambahkan melalui kegiatan PKM–PM, mahasiswa terbukti mampu berkontribusi langsung dalam membantu menyelesaikan persoalan di masyarakat dengan menawarkan solusi yang menguntungkan dan berkelanjutan.

“Selain mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan, mahasiswa mampu mengasah soft skill seperti kecakapan berkomunikasi di depan umum (public speaking), bernegosiasi dan juga bekerja dalam tim yang dapat menjadi bekal mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” tuturnya. (end)