Gara-Gara Covid-19, Sektor Kuliner di Kabupaten Malang Lesu

Suasana Warung Tani. (Toski D)
Suasana Warung Tani. (Toski D)

MALANGVOICE – Merabaknya Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia membuat sejumlah tempat kuliner di Kabupaten Malang semakin sepi.

Apalagi, Pemerintah pusat mulai memberlakukan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah di rumah, sebagai salah satu upaya memerangi penyebaran Covid-19 tersebut.

Manager Waroeng Tani, Luluk mengatakan, dengan merabaknya Covid-19 di Indonesia, membuat Waroeng Tani mengalami penurunan omzet penjualan yang mencapai hingga 80 persen.

“Selama dua hari ini omzetnya turun dratis. Ada kabar kasus Covid-19 yang menyebar di wilayah Malang. Pengunjung sekarang sepi. Biasanya sih sampai 250 orang di hari biasa, weekend atau hari libur bisa mencapai 800 orang,” ucapnya, saat ditemui di Waroeng Tani, yang berada di kawasan Pan Java, Kelurahan Mulyoagung, Dau, Selasa (17/3).

Untuk itu, lanjut Luluk, dirinya telah berkoordinasi dengan pemilik Waroeng Tani, untuk memberlakukan kebijakan menutup tempat kuliner ini selama 10 hari ke depan. Yakni, mulai Rabu (18/3) besok hingga Kamis depan (26/3), agar dapat menjaga kondusivitas dari penularan virus Corona di area keramaian.

“Ada informasi dari sebuah pemberitaan di media online, jika ada satu orang warga Dau yang terjangkit suspect Covid-19 meninggal dunia, itu membuat mental pekerja menjadi down. Selain itu juga ada anjuran dari pemerintah untuk penutupan akses keramaian,” jelasnya.

Untuk itu, tambah Luluk, pemilik usaha tidak mau mengambil risiko dan akhirnya memberlakukan libur selama 10 hari.

“Kami berani mengambil risiko untuk menutup warung, agar virus itu tidak meluas. Memang secara financial mengalami kerugian yang cukup besar. Tapi, yang penting untuk keselamatan orang lain. Karena Covid-19 merupakan penyakit yang bisa mematikan, jika penanganannya medis terlambat,” pungkasnya.(Der/Aka)