Gandeng Kampus, Pemkot Malang Genjot Treatment Herbal

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.(Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Satgas Penanggulangan COVID-19 Pemkot Malang menyeriusi treatment herbal atau Malherb (Malang Herbal) untuk pasien terpapar virus. Tim khusus telah dibentuk berkolaborasi perguruan tinggi di Kota Malang.

“Kita akan seriusi, melalui langkah observasi uji terapi kepada mereka yang kedapatan reaktif dari hasil rapid test, mereka yang sudah konfirm positif, mereka yang akan di swab atau kelompok kontak erat,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, belum lama ini.

Ia melanjutkan, berdasarkan uji awal terapi, tercatat dari 26 orang yang reaktif. Setelah diterapi Malherb, menjadi non reaktif. Selanjutnya, dari uji kepada satu keluarga (4 orang terdiri dari orang tua, anak, cucu dan mantu) yang konfirm positif, setelah tiga hari terapi herbal, hasil swab lanjutan hasilnya negatif.

“Dan untuk kelompok kontak erat, dari 8 (delapan) yang diuji terapi, hasil swabnya juga negatif,” ujarnya.

Meski demikian, menurutnya, data dan hasil uji terapi herbal tersebut memang
belum jadi gambaran utuh atau tingkat akurasi penyembuhan COVID-19 belum pasti.

“Oleh karenanya, akan kita lakukan langkah-langkah lanjutan observasi treatment ini. Kita masifkan dulu langkah-langkah di lapangan. Poinnya adalah gerakan peningkatan imun kelompok sasaran,” pungkasnya.

Berikut tim khusus tracing dan treatment herbal, menurut wilayah kerja pendampingan sebagai berikut; Kecamatan Kedungkandang (Satgas NU kota Malang), Kecamatan Lowokwaru (Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya), Kecamatan Blimbing (Fakultas Kedokteran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Kecamatan Klojen (Fakultas Kedokteran UNISMA, Kecamatan Sukun (Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang).(der)