Full Day School ala Ponpes, Cegah Siswa ‘Masuk Angin’

Bupati Malang, Rendra Kresna (Tika)

MALANGVOICE – Bupati Malang Rendra Kresna, menyebutkan model pembelajaran full day school lebih cocok diterapkan di kawasan kota kecamatan.

Menurut dia, model full day school yang paling cocok diterapkan adalah model pondok pesantren, dengan kegiatan padat di sekolah.

Mulai dari keagamaan hingga bidang nonakademis, seperti ekstra kurikuler.

Alasannya, model Ponpes mencegah siswa dari ‘masuk angin’. Maksudnya, jeda kepengawasan siswa antara rumah dan sekolah.

Jika diterapkan pola jam sekolah penuh, pengawasan anak menjadi lebih mudah.

“Coba dulu seperti di pondok, kegiatannya jelas. Anak sekolah, kemudian diberi tambahan materi. Pengawasannya menjadi lebih mudah,” jelasnya saat ditemui di kawasan Pakis.

Full day school ini baru bisa diterapkan di kawasan ibukota kecamatan karena sarana dan prasarana lebih memadai.

“Kalau di daerah pelosok masih belum bisa. Selama ini terbantu dengan adanya madrasah diniyah yang juga menerapkan konsep ini,” tegas dia.

Sebagai informasi, baru-baru ini, Mendikbud RI, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menunjuk Kabupaten Malang sebagai pilot project nasional model full day school.