Festival Kampoeng Dokar #2, Bangkit Menuju Kampung Bermartabat

Persiapan Festival Kampoeng Dokar di Dusun Banjar Tengah, Sumbersekar, Dau, Kabupaten Malang. (Istimewa)
Persiapan Festival Kampoeng Dokar di Dusun Banjar Tengah, Sumbersekar, Dau, Kabupaten Malang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Akhir pekan adalah waktu yang tepat menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Plesiran menggunakan dokar, atau bersantai sambil menikmati kuliner tradisi plus hiburan panggung budaya dalam suasana asli perkampungan menjadi alternatif mengisi akhir pekan.

Semua itu menjadi susunan Festival Kampung Dokar #2, mulai 27-29 Oktober 2017 ini. Lokasi ajang ini bertempat di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Koordinator Bidang Acara Festival Kampoeng Dokar #2, Wahyu Panca Saputra, mengatakan, tak cuma sajian ala festival tempo dulu yang biasa ditemui. Perhelatan ini adalah wujud nyata semangat muda-mudi setempat untuk menjadikan kampungnya sebagai ruang kreatif.

“Ruang sekaligus rumah yang hidup,” tandasnya. Berdasar sejarah, sebutan Kampoeng Dokar ini sejak lama memang dipergunakan sebagai stasioner transportasi yang ditarik kuda. Dokar dikenal juga dengan istilah andong atau delman.

“Secara geografis, Kampoeng Dokar berada di kawasan strategis, perbatasan Kabupaten Malang dan Kota Batu yang sejuk. Meski tergolong sub-urban, tapi masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian petani, peternak, dan wiraswasta ini masih menjaga entitas kampung mereka,” paparnya.

Festival ini merupakan bentuk hari raya kebudayaan warga Banjar Tengah. Di antara suara kecil warga yang menyangsikan, Gotong royong , antusiasme warga, dan kolaborasi lintas komunitas menjadi kekuatan tersendiri.

Hal ini sudah terlihat sejak gelaran Dokar Berbunyi pada 30 Agustus 2017 lalu. Di gelaran tersebut, untuk kali pertama tersaji kolaborasi Tarian Jaran Kepang, Reog Ponorogo dengan iringan Trance Music Arrington De Dionyso dan gerak dinamis video mapping Etnicholic Project. Warga larut dan bersemangat hingga dini hari.

Festival Kampung Dokar #2 mengusung tema ‘Ojo Kepaten Obor’. “Capaian atau ikatan yang sudah terwujud sejak dulu di masyarakat jangan sampai terputus. Selama tiga hari ada banyak penyaji dalam panggung budaya dengan desain artistik,” pungkasnya.(Coi/Aka)