ER : Terdampak Pemanasan Global, Kota Batu Jadi Panas

Eddy Rumpoko (fathul)

MALANGVOICE – Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, mengatakan, panasnya kota wisata yang dipimpinnya itu disebabkan pemanasan global, bukan karena ketidakpedulian Pemkot akan lingkungan.

Karenanya, panas itu pasti dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia. Sebab, di wilayah Kota Batu, ia melihat hutan masih luas. Di pusat kota pepohonan masih banyak berdiri.

Apa yang ia katakan merupakan jawaban bagi pertanyaan siswi SMKN 2 Batu, Ayu Martha K, yang memenangkan lomba menulis surat kepada wali kota. Dalam surat itu, Ayu meminta agar walikota menyejukkan kembali Kota Batu.

“Saya sudah baca suratnya. Jadi memang, Kota Batu panas bukan karena kita tidak peduli, tapi ada pemanasan global. Pepohonan menjadi salah satu aspek terpenting sehingga warga juga harus menjaganya dari tangan jahil,” ungkap wali kota yang akrab disapa ER itu.

Tangan jahil ini, menurut ER, adalah aksi-aksi pembakaran dan pembalakan liar pepohonan untuk kepentingan apapun. Meskipun tidak ada kasus seperti itu, namun ER mengingatkan ekosistem dapat terganggu bila hutan habis.

Sumber-sumber mata air yang ada, kata ER, jangan hanya warga tahu memanfaatkannya, tapi pelestariannya tidak tahu. ”Penjagaan mata air ini penting untuk generasi ke depan,” tambah ER, yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang ini.

Semua hal yang dirasakan tidak enak oleh warga, dikatakan, jangan serta merta menuding pemerintah. Ia sendiri mengajak seluruh elemen, baik siswa, pemuda, ormas, dan warga bersama-sama menjaga lingkungan.

“Bukan berarti lempar tanggung jawab, tidak. Kami tetap di garda depan untuk persoalan yang menyangkut warga,” sambungnya.

ER juga memberi pesan kepada Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat supaya memperhatikan Kota Batu. Sebagai kawasan penyangga 14 kabupaten/kota di Jawa Timur, Kota Batu harus mendapat perhatian lebih dengan membuat program lingkungan bareng.-