MALANGVOICE – Kosongnya tiga jabatan setingkat eselon II di Pemkot Batu juga menjadi bahan evaluasi Wali Kota, Eddy Rumpoko. Fakta ini, menurut Eddy, menunjukkan kinerja badan kepegawaian masih kurang memuaskan.
Tiga jabatan yang kosong ini adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kesehatan, dan Sekretaris Dewan. Padahal, tiga posisi ini sangat penting dalam pemerintahan.
“Dulu sudah studi banding ke Pemprov DKI. Yang saya harapkan dalam lelang jabatan ini, bagaimana gaji dan tunjangan memberi motivasi kepada pejabat untuk berlomba meningkatkan kerja dan kapasitasnya,” kata wali kota yang akan mengakhiri jabatannya tahun depan itu.
Kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), ER, sapaan akrabnya, sejak awal berharap sudah bisa melihat kelemahan dan kelebihan seorang pejabat sesuai sistem penilaian yang ada. Sehingga ketika mutasi pejabat baru, kinerja pejabat dan pegawai terpantau sehingga tidak ada kekosongan.
“Persiapkan semua dengan baik, seharusnya ada regulasi yang antar pejabat bisa lebih kompetitif. Tapi lelang jabatan itu tidak sekedar lelang, apakah jabatan yang dilelang itu menarik? Kalau nggak menarik kan nggak akan ada yang daftar,” imbuhnya.
Dari seribuan lebih PNS di Kota Batu, ER mempertanyakan kenapa tak ada satupun yang pantas menduduki jabatan strategis itu. Karena saat lelang, posisi dalam jabatan dan apa yang ditawarkan dalam jabatan sangat penting.
“Berapa gaji kepala dinas sekarang? Rp 6 juta ya? Kalau gaji segitu apakah menarik? Harusnya ada yang lebih menarik. Sehingga orang luar bisa tertarik menjabat di sini. Jika gaji segitu dan nggak ada yang menarik, lalu orang luar merasa take home pay di sana lebih banyak, ngapain ke Batu?,” imbuhnya lagi.