ER ‘Game Over’ di Pameran Seni Sudut-Sudut Kota Batu

(Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Panggung pemerintah dan politik juga bisa jadi sumber inspirasi karya seni. Seperti dalam pameran bertajuk ‘Sudut-Sudut Kota Batu’ yang digelar komunitas perupa, Pondok Seni Batu di Galeri Raos Kota Batu.

Satu dari 75 karya yang dipajang mengangkat teman sosok Wali Kota Batu nonaktif Eddy Rumpoko. Karya lukis cat akrilik ini dibuat Abdul Rokhim. Menariknya, media yang digunakan kumpulan kupon game yang disusun sedemikian rupa lalu di tengahnya ada wajah Eddy Rumpoko.

Abdul Rokhim yang juga ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan alasannya memilih sosok Eddy Rumpoko sebagai obyek karya seni karena memang saat ini sedang banyak diperbincangkan dalam akhir-akhir kepemimpinannya. Terlebih atas persoalan hukum yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Tidak dipungkiri beberapa bulan ini menjadi pembicaraan masyarakat, mulai tukang becak sampai pedagang sayur. Masak seniman tidak mengangkat topik ini nanti dikira ndak peka,” kata Rokhim, Senin (25/12).

(Aziz Ramadani/MVoice)

Dalam karya yang dibuatnya dalam bingkai ukuran 40 x 40 centimeter itu memiliki filosofi. Dituliskan Game Over dan susunan kupon game atau permainan menurutnya sepak terjang Eddy Rumpoko adalah permainan semata dalan sebuah panggung politik. Kupon game itu totalnya ada 2.017 tiket yang ditempelkan karena menyesuaikan dengan tahun pameran.

“Game Over, memang beliau sudah selesai dalam mengemban tugasnya. Inspirasi awal datang saat menemani anak main game,” imbuh pria juga Ketua Pengurus Galeri Raos ini.

Untuk membuat karya tersebut, Rokhim membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Demikian juga dengan perupa lainnya yang persiapannya ini selama satu bulan. Pameran tersebut juga menampilkan beragam karya, mulai lukisan, 3 dimensi sampai seni instalasi ini akan berlangsung hingga 4 Januari 2018 mendatang.

“Agenda pameran bersama lintas generasi ini sudah lama tidak diadakan,” ujarnya.

Maka, masih kata Rokhim, selain bertujuan memotivasi para untuk terus berkarya, ajang ini sebagai media silaturahmi para perupa.

“Ini sebagai ajang silaturahmi dan mengupdate database anggota komunitas. Harapannya agenda ini diadakan rutin satu tahun sekali,” tutupnya.(Der/Yei)