Enam Persen Balita di Kota Malang Alami Stunting, Dinkes Upayakan Intervensi

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar. (Lisdya)
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar. (Lisdya)

MALANGVOICE – Upaya pemeritah untuk mencegah stunting pada anak terus dilakukan. Sebab, Indonesia berada di peringkat kedua kasus stunting tertinggi di Asia Tenggara menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal dengan disertai kemampuan emosional, sosial, maupun fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Stunting bagi Anak, Khususnya Masalah Psikologi

Sedangkan kasus stunting di Kota Malang sendiri saat ini mencapai enam persen dari seluruh bayi dan balita di Kota Malang.

Hal ini diungkapkan oleh, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar usai acara seminar ilmiah Cegah Stunting untuk Generasi Sehat Indonesia dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-54 Pemerintah Kota Malang di Auditorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Kota Malang (24/11).

“Kami sudah melaksanakan operasi timbang untuk semua bayi dan balita yang ada di Kota Malang pada usia 0 sampai dengan 5 tahun. Didapatkan data bahwa sekitar enam persen dari total bayi dan balita yang ada di Kota Malang mengalami stunting,” katanya.

“Ya meski sedikit tapi masih ada kan?” imbuhnya.

Untuk menghilangkan angka stunting, Dinkes berupaya mengurangi jumlah stunting dengan cara melakukan intervensi spesifik.

“Intervensi yang dilakukan terdiri dari intervensi spesifik (jangka pendek) dan intervensi sensitif (jangka panjang),” tandasnya.(Der/Aka)