Empat Mahasiswi UB Ciptakan Alat Pendeteksi Racun

Empat mahasiswi UB pencipta Cyanide Test Kit. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB), menciptakan alat pendeteksi racun mematikan yang terkandung pada makanan. Alat yang diberi nama ‘Cyanide Test Kit’ itu diciptakan Hilda Emilia Fahriyani, Balqis Milda, Noerma Juli Azhari,dan Lu’luil Maknun.

Dijelaskan Lu’luil Maknun, karyanya mampu mendeteksi kadar sianida secara kuantitatif. Sianida ini merupakan senyawa bersifat racun yang dapat menghambat distribusi oksigen dalam tubuh.

Senyawa itu dapat menyebabkan kematian pada manusia jika dikonsumsi melebihi batas kadar maksimum yang diizinkan BPOM hanya dalam waktu 15 menit. “Berdasarkan BPOM 2006, sianida yang diperbolehkan masuk tubuh tidak lebih dari 1 mg/kg berat badan,” kata Lu’luil.

Racun mematikan itu banyak terdapat pada umbi-umbian seperti singkong, rebung, gadung, dan benguk. Analisis sianida di Indonesia selama ini masih menggunakan alat import, seperti spektrofotometri, titrimetri, dan argentometri.

“Alat-alat itu mahal dan membutuhkan waktu analisis yang lama dan rumit. Selain itu, dibutuhkan keahlian khusus dan sulit diaplikasikan di lapangan,” imbuhnya.

Dengan alat yang diciptakan empat mahasiswi ini, metode penentuan sianida dapat menggunakan ninhidrin sebagai pereaksi dalam suasana basa. Menurutnya, metode ini termasuk mudah, akurat dan sensitif karena menggunakan ninhidrin sebagai pereaksi tunggal.

“Pada pembuatan test kit ini diarahkan pada pemilihan konsentrasi reagen yang tepat dan tahan lama,sehingga dapat meningkatkan kualitas komparator rancang bangun desain test kit yang menarik dan memiliki nilai komersial,” tambah mahasiswi Jurusan Kimia itu.

Ia berharap, karyanya dapat menunjang pendidikan di tingkat SMA maupun perguruan tinggi, serta memudahkan pengujian pada balai-balai terkait.