Elpiji 3 Kg Sering Tidak Tepat Sasaran, Pemkot Malang Luncurkan Si Melon Ijo

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama dengan jajarannya, melaunching aplikasi Si Melon Ijo, (MG2).

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, kini menaruh perhatian lebih pada pendistribusian dan penggunaan Elpiji 3 kilogram atau yang sering dikenal dengan elpiji melon bewarna hijau.

Perhatian dari Pemkot Malang tersebut karena pendistribusian elpiji tidak secara rutin dilakukan pengecekan dan untuk penggunaanya juga dianggap, cukup banyak yang tidak tepat sasaran.

Untuk menangani permasalahan tersebut, Pemkot Malang, melaunching program Sistem Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi Elpiji Tiga Kilo (Si Melon Ijo).

Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekertariat Daerah Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi, aplikasi Si Melon Ijo ini ditujukan bagi 20 agen yang masing-masing mempunyai pangkalan, dan totalnya sebanyak 601 pangkalan.

“Dengan adanya Si Melon Ijo ini, pangkalan bisa melakukan input stok setiap hari dan untuk agen bisa melihat stok ketersediaannya yang setiap minggu bisa dilaporkan,” ujarnya, Senin (7/6).

Diah pun, menyampaikan, jika selama ini untuk pemantauan stok elpiji di Kota Malang, memang belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Pengecekan dilakukan hanya pada momen-momen tertentu, seperti pada saat menjelang lebaran.

“Misalnya kuota yang dikeluarkan pertamina itu 20 kepada agen A. Agen A mengirim ke pangkalan satu misalnya 5 tabung. Kemudian mengirim ke pangkalan dua misalnya 15 tabung. Nanti di pangkalan satu itu sudah di beli oleh konsumen berapa dan yang di pangkalan dua berapa. Sehingga bisa kita lihat ketersediaan ada sekitar berapa jumlahnya setiap waktu,” tuturnya.

Dengan adanya aplikasi Si Melon Ijo, diharapkan, selain pengawasan elpiji, sekaligus untuk mengawasi kenakalan dalam pendistribusian elpiji tiga kilogram itu.

Dimana, elpiji tiga kilogram yang menyasar kepada rumah tangga miskin dan juga usaha mikro dengan asumsi rumah tangga miskin menggunakan empat tabung sebulan dan usaha mikro 10 tabung per bulan.

“Kadang-kadang kita sering melihat beberapa tempat yang barang kali bukan kategori usaha mikro, tapi membeli tabung elpiji 3 kilo ini. Dan sebetulnya sasaran ini bisa mengambil langsung dari pangkalan saja dan tidak boleh mengambil di tempat lain. Jadi harus kita awasi ketepatannya. Ini jangka panjang kita,” ucapnya.

Sosialisasi program Si Melon Ijo ini akan dilakukan sejak 10 Mei, dengan harapan para agen bisa belajar dan menyesuaikan menggunakan aplikasi tersebut. Untuk melakukan input secara rutin.

“Setiap agen nanti busa langsung klik simelonijo.co.id ya. Nanti sudah ada input untuk setiap agen dan pangakalan. Masing-masing akan memperoleh username dan paswordnya. Mereka tinggal memasukan data stok untuk di input kan dan kita bisa pantau secara langsung,” tandasnya.(end)