Eka, TKW yang Meninggal di Cina Ingin Pulang Karena Visa Mau Habis

Indra Teguh Wiyono bersama anaknya, Wahyu Satrio
Indra Teguh Wiyono bersama anaknya, Wahyu Satrio (fathul)

MALANGVOICE – Indra Teguh Wiyono (26), suami Eka Suryani (23), TKW yang meninggal di Cina, mengaku sudah merasakan ada yang tidak beres mengenai istrinya. Karena selama telpon, pasti istrinya ingin pulang ke Indonesia.

“Saya telepon terakhir itu hari Jumat (22/1) lalu meninggalnya Sabtu (23/1). Selama di Cina, kami sempat teleponan 3 kali. Dia ngerasa takut karena visanya sudah mau mati, takut dipenjara, didenda,” cerita Teguh.

Bahkan sejak masih di penampungan sebelum berangkat, Eka juga ragu dan takut terkait visanya yang akan habis itu. Namun orang tua Eka, jelas Teguh, selalu memberi semangat kepadanya.

“Kami dari keluarga sebenarnya kesulitan mendapatkan informasi kematiannya Eka. Cuma dari teman-teman saja awalnya, resminya belum,” jelas Teguh.

Informasi yang diterima Teguh dari AIE Employment Centre, agen yang ada di Hongkong, istrinya meninggal di kamar mandi rumah majikannya di Cina. Dalam surat itu, beberapa informasi kematian Eka dengan tanggal surat 25 Januari 2016.

Dikatakan, Eka meninggal di dalam kamar mandi dalam keadaan tanpa busana. Kondisinya masih memegang shower seperti tersengat listrik. Agen juga sudah menghubungi PT yang memberangkatkan Eka, agar memberi tahu keluarga di Indonesia.

“Istri saya berangkat tanggal 24 Juni 2015. Pemberitahuan resmi dari pemerintah sama sekali tidak ada. Hanya ada dari agen dan PT yang itu pun sekali ke sini, menyerahkan surat, dan tidak ada kabar sampai sekarang,” tambahnya.

Saat ini, informasinya mayat Eka masih dalam proses otopsi di Cina. Kata Teguh, belum ada kepastian kepulangan jenazah dari pihak agen maupun PT Surabaya Yudha Citra Perdana. “Sudah lama, tapi masih belum ada kejelasan sama sekali,” ucap Teguh sedih.