Dwi Cahyono Jadi Pemateri di Universitas se Asia Tenggara

Dwi Cahyono nomor 2 dari kanan

MALANGVOICE – Pelestari cagar budaya Kota Malang, Dwi Cahyono, tahun 2016 mendatang bakal menjadi ‘tamu agung’ di berbagai universitas di Asia Tenggara.

Ia didapuk menjadi pemateri yang akan memaparkan upaya dan model pelestarian cagar budaya yang selama ini ia lakukan. “Tahun depan saya akan keliling di universitas seperti di Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya,” kata Dwi Cahyono, kepada MVoice, Minggu (27/9) malam.

Dijelaskan, dunia internasional meliriknya karena selama ini konsistensinya dalam merawat cagar budaya cukup baik. Bahkan, melalui ide-ide cemerlang pemilik Yayasan Inggil itu, Kota Malang kini menjadi model pengelolaan cagar budaya yang dilakukan oleh swasta.

“Jadi dunia internasional melihat ada beberapa pihak yang masih peduli dengan cagar budaya dan mau merawatnya inilah yang menjadi nilai positif,” bebernya.

Terkait penghargaan yang diterimanya dari Presiden Joko Widodo serta penghargaan nasional lain, Dwi menyebut hal itu merupakan efek dari usahanya selama ini. “Penghargaan bukan tujuan, tapi hanya efek. Tujuan saya adalah menyelamatkan dan melestraikan cagar budaya,” imbuhnya.

Penghargaan, kata dia tidak datang dari satu atau dua even yang mampu meraup perhatian publik, namun dilihat dari konsistensi sang pegiat yang minimal dilakukan selama 10 tahun.

“Jadi penghargaan bukan karena sukses dengan Malang Tempoe Doloe atau apa, tapi konsistensi dalam hal itu minimal selama sepuluh tahun,” tutur dia.

Dwi juga prihatin, upayanya menjaga cagar budaya di Kota Malang yang berimbas pada nama baik kota, tidak diapresiasi positif pemerintah. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkahnya dalam memelihara cagar budaya sebagai kecintaanya pada dunia tersebut.-