Dua Target 2017 Gagal Tercapai, ADPIN BKKBN Geber Evaluasi

Plt. Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Agung Sukiswo memberikan pengarahannya kepada anggota Kedeputian ADPIN di Jambu Luwuk Resort, Rabu (11/4). (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengevaluasi capaian program 2017. Terlebih ada dua program yang tidak memenuhi target.

Merujuk survei RPJMN tahun 2017, capaian persentase wanita usia subur (WUS) yang mengadopsi norma anak ideal pada tahun 2017 baru 46 persen dari target 2017 sebesar 60 persen WUS. Kemudian, capaian persentase remaja yang mengadopsi norma usia kawin ideal pada tahun 2017, 66 persen dari target 2017 sebesar 69 persen remaja.

Lalu, capaian persentase potensial demand pada tahun 2017 adalah 14,5 persen dari target 2017 sebesar 14,2 persen PUS tidak terlayani untuk
ber-KB. Capaian presentase pemanfaatan data untuk perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan pada tahun 2017 adalah 27,5 persen dari target 2017 sebesar 25 persen data yang dimanfaatkan.

“Jika menyimak sasaran dan indikator tersebut, maka tantangan ADPIN ke depan masih sangat besar. Untuk itu, mari kita pelajari data dan informasi lainnya sebagai acuan kita semua untuk menentukan kebijakan dan strategi kegiatan-kegiatan di tahun 2018,” kata Agung dalam pengarahnya di hadapan personel Adpin, di Jambu Luwuk Resort, Rabu (11/4).

Bertajuk Capacity Building Kedeputian Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, diharapkan ada hasil positif. Yang kemudian jadi modal strategis untuk bekerja lebih optimal 2018 ini.

“Tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk berkumpul. Kegiatan Capacity Building Kedeputian ADPIN harus memiliki nilai lebih, hasil yang positif dan modal untuk bekerja lebih optimal
lagi,” sambung dia.

Agung menambahkan, bahwa peran Adpin di BKKBN sangatlah strategis. Tanpa hasil kerja di jajaran Kedeputian Adpin, maka Kedeputian KB KR, KS PK dan Dalduk tidak akan maksimal.

“Tugas dan peran Adpin dalam program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) adalah sebagai Demand Creation atau
yang menciptakan permintaan dari masyarakat/ keluarga/PUS/WUS untuk ber KB, untuk berpartisipasi aktif dalam Kelompok-kelompok
Kegiatan (Poktan), dan untuk para mitra/ stakeholders berpartisipasi dan mendukung Program
KKBPK,” urai Agung.

“Seluruh Adpiners, saya berharap harus lebih kreatif, berinovasi, kompak, fokus, berjiwa melayani dan tuntas,” tutupnya. (Der/Ery)