Dua Guru Besar Baru UB Angkat Topik Kekayaan Hayati Indonesia

Dua Gubes baru dari UB. Widodo Kiri, Happy Kanan. (Anja a)
Dua Gubes baru dari UB. Widodo Kiri, Happy Kanan. (Anja a)

MALANGVOICE – Universitas Brawijaya (UB) Malang mengukuhkan dua guru besar (gubes), di Gedung Widyaloka UB, Rabu (24/1). Mereka adalah Prof Dr Ir Happy Nursyam MS dan Prof Widodo. Keduanya sama-sama mengangkat sebuah topik kekayaan hayati di Indonesia.

Widodo menjadi gubes dalam bidang ilmu Biologi kanker dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UB. Sedang Happy adalah gubes bidang keamanan hasil perikanan dan lingkungan dari Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB.

Dalam pidato pengukuhannya, Widodo mengangkat potensi tanaman herbal di Indonesia sebagai salah satu bahan obat kanker dan anti-aging di Indonesia. Upaya pemaksimalan manfaat tanaman herbal perlu digenjot pemerintah. Pasalnya, Indonesia belum memiliki database tanaman herbal. Widodo menyarankan agar kekayaan hayati Indonesia dimanfaatkan. Hal ini bisa untuk membangun kemandirian di bidang obat-obatan.

“Pembangunan industri berbasis alam Indonesia perlu dilakukan dengan memanfaatkan biodiversitas hayati tersebut. Karena itu UB dapat mengembangkan research centre untuk saintifikasi jamu dan kearifan tradisional,” tutur Widodo.

Sementara Happy mengangkat pidato judul itu dengan pertimbangan penggunaan BAL (Bakteri Asam Laktat) ke dalam sistem pangan efektif untuk mengontrol pertumbuhan bakteri patogen dan mikroorganisme pembusuk.

“Bakteri Asam Laktat ini bisa membunuh pertumbuhan bakteri patogen penyebab penyakit pada makanan fermentasi. Diharapkan dengan temuan ini, masyarakat bisa mengkonsumsi makanan fermentasi yang aman,” pungkasnya. (Der/Ery)